19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Narasi transisional menunjukkan bahwa hal minimal yang dipertaruhkan dalam<br />

transformasi ke liberalisasi adalah perubahan interpretasi. Masyarakat mulai berubah secara<br />

politis bila terjadi perubahan pemahaman tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.<br />

Perubahan inilah, seperti dikatakan Václav Havel, “dari hidup dalam kebohongan ke hidup<br />

dalam kebenaran.” Demikianlah banyak karya fiksi tentang masa tersebut adalah kisah tentang<br />

perubahan ini, tentang hidup dalam kebohongan, kisah penipuan dan pengkhianatan, ke<br />

pengungkapan pengetahuan yang baru dan pemahaman yang mempengaruhi dan membentuk<br />

identitas dan hubungan yang baru. Contohnya adalah karya Bernhard Schlink, The Reader,<br />

yang merupakan alegori hubungan negara dengan warga negara. 156 Sejarah transisional<br />

bukanlah semata-mata pencarian fakta dalam kondisi yang steril, namun dibangun di atas<br />

narasi-narasi nasional yang sudah ada. Mereka tidaklah bersifat mendasar, namun lebih<br />

transisional, sebagai perubahan rezim kebenaran yang dikonstruksikan dalam perubahan rezim<br />

politik. Ketika terdapat interpretasi yang beragam tentang represi pemerintahan dalam suatu<br />

rezim politik, keberadaan interpretasi yang berbeda ini menandakan perubahan politik, yang<br />

mendorong perubahan lebih lanjut. Pemahaman fungsi interpretif dalam perubahan politik<br />

menjelaskan bahwa usaha untuk mendapatkan pertanggungjawaban historis tidak semata-mata<br />

merespon perubahan politik. Namun, pertanggungjawaban historis itu merupakan bagian dari<br />

penciptaan perubahan politik, yang menyusun apa yang kita harapkan dari sistem politik<br />

liberal.<br />

Tinjauan transisional yang dibahas di atas menunjukkan kontinuitas keadilan historis<br />

dan keadilan transisional lainnya. Konsepsi keadilan yang dibahas di sini menunjukkan alur<br />

yang serupa berkaitan dengan peran pengetahuan yang terungkap. Tinjauan sejarah<br />

menciptakan kaitan normatif dalam mengaitkan masa lalu dan masa depan suatu masyarakat;<br />

narasi transisi dimulai dengan melihat ke belakang dan bercermin pada arti masa lalu, namun<br />

selalu dengan tujuan untuk masa depan. Selalu ada yang bisa dilakukan. Ini adalah harapan<br />

yang diberikan oleh proses liberalisasi. Seperti respon-respon legal yang dibahas dimuka,<br />

seperti penghukuman, keserupaannya terletak pada tujuan korektif melalui proses legal.<br />

Artinya, dengan menciptakan perubahan pengetahuan sosial, terjadi pergeseran yang berarti<br />

dari kejahatan dan penderitaan di masa lalu ke masa depan yang menyembuhkan.<br />

Tentang Penyeberangan Sungai dan Laut, tentang Pembuangan dan Kepulangan<br />

Tinjauan-<strong>tinjauan</strong> di atas menunjukkan struktur dan ciri serupa pada transisi masyarakat.<br />

Struktur tersebut juga terlihat dalam karya-karya sastra klasik yang dikaitkan dengan transisi;<br />

yaitu bahwa mereka menunjukkan konvensi pergeseran dari tragedi ke komedi-romantik.<br />

Yang menjadi harapan akhir adalah kemungkinan rekonsiliasi.<br />

Kisah dalam Alkitab tentang dua saudara, Esau dan Yakub, merupakan kisah klasik<br />

tentang konfrontasi dengan masa lalu yang buruk, rekonsiliasi dan perubahan politis. 157 Dalam<br />

kisah transisi biblikal ini, penyelesaian “hutang” antara kedua saudara ini terjadi setelah<br />

kembalinya Yakub, yang telah melarikan diri dan terasing dari saudaranya, Esau. Hubungan<br />

156<br />

Havel, Power of the Powerless. Bernhard Schlink, The Reader (terjemahan Carol Brown Janeway), N.Y:<br />

Vintage Int’1, 1998.<br />

157<br />

Lihat W. Gunther Plaut (ed.), “Genesis” dalam The Torah: A Modern Commentary, New York: Union of<br />

American Hebrew Congregations, 1981, Kejadian 32:4-17.<br />

51

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!