19.06.2013 Views

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

Keadilan Transisional: sebuah tinjauan komprehensif - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

pelanggaran, dan juga dalam usaha untuk menutupinya, meningkatkan kemungkinan politisasi<br />

terhadap kebijakan penghukuman. Dalam pengadilan pasca-Perang Dunia Kedua, dorongan<br />

politik untuk mengadili meningkat, berkurang dan meningkat lagi seiring perjalanan waktu.<br />

Tepat ketika perang berakhir, masih terdapat keinginan besar untuk mencapai keadilan<br />

dari pihak Sekutu, namun kemudian dengan adanya Perang Dingin dan pergeseran politik,<br />

dorongan ini menyusut. Perjalanan waktu memiliki arti pergantian rezim yang akan<br />

memungkinkan usaha pencarian keadilan. Misalnya, transisi menuju demokrasi pada dekade<br />

1980-an di Bolivia memungkinkan ekstradisi ke Prancis dan pengadilan terhadap antek Nazi,<br />

Klaus Barbie, lebih dari empat dekade setelah kekejaman-kekejaman yang ia lakukan. 140<br />

Perubahan rezim sering kali mendorong pembuktian, seperti dengan memberikan akses pada<br />

arsip pemerintah dan sumber lain tentang rezim pendahulu, sehingga memungkinkan<br />

tercapainya keadilan. Misalnya, perubahan politik di bekas blok komunis berarti akses lebih<br />

banyak pada arsip KGB dan partai komunis, menghasilkan arus informasi yang<br />

memungkinkan pengadilan. Akhirnya, bukti baru muncul secara kebetulan setelah jangka<br />

waktu tertentu. Misalnya, beberapa peristiwa kebetulan mengarah pada pengadilan nasional di<br />

Jerman, ketika pada pertengahan dekade 1950-an di kota Ulm ditemukan secara kebetulan<br />

keterlibatan Nazi pada masa lalu dalam suatu kasus non-pidana. 141 Penemuan ini mendorong<br />

penyelidikan yang akhirnya berpuncak pada program pengadilan Perang Dunia Kedua di<br />

Jerman.<br />

Dalam contoh lain yang lebih mutakhir, dua dekade setelah pemerintahan junta di<br />

Argentina, pengakuan seorang anggota angkatan laut tentang kejahatan terhadap kemanusiaan<br />

yang ia lakukan (penghilangan) membuka kembali peristiwa-peristiwa masa tersebut. Apa<br />

yang disebut sebagai “Efek Scilingo” 142 ini mendorong penyelidikan baru terhadap<br />

penghilangan dan penangkapan kembali terhadap para pemimpin junta.<br />

Sifat persisten pengadilan kejahatan terhadap kemanusiaan menunjukkan bahwa<br />

perjalanan waktu dalam hal ini bekerja secara paradoksal dan bertentangan dengan intuisi<br />

normal kita. Bahkan setelah beberapa generasi, rezim penerus tetap mengadili kejahatan rezim<br />

lama, meskipun tidak dengan sanksi yang berat. Jurisprudensi persistensi pengadilan ini tidak<br />

dijelaskan dengan baik oleh argumen peradilan pidana tradisional. Dengan bertambahnya usia<br />

para korban dan pelaku, tujuan retributif menjadi kehilangan signifikansinya. Dengan<br />

persidangan puluhan tahun setelah terjadinya pelanggaran, proses tersebut nyaris tidak<br />

memajukan tujuan penghukuman tradisional (traditional penal) untuk penggentaran atau<br />

perbaikan. Terlebih lagi, bahkan tujuan keadilan yang memandang ke depan, seperti untuk<br />

membangun demokrasi, menyusut karena berbagai perubahan politik telah menjadi<br />

sasarannya.<br />

Namun, perdebatan tentang apakah proses penghukuman kejahatan terhadap<br />

kemanusiaan perlu dilanjutkan setelah jangka waktu yang lama menunjukkan pengakuan<br />

terhadap beratnya pelanggaran tersebut dalam spektrum pelanggaran. Pada perdebatan PBB<br />

tentang Konvensi Ketidakberlakuan Batasan Statutoris terhadap Kejahatan Perang dan<br />

Kejahatan terhadap Kemanusiaan, pencabutan batasan waktu dijustifikasi pada dasar<br />

140<br />

Lihat Barbie, 78 ILR 125.<br />

141<br />

Rückerl, Investigation of Nazi Crimes, 48.<br />

142<br />

Lihat Martin Abregu, La Tutela Judicial del Derecho de la Verdad en la Argentina, 24 Revista IIDH (1996),<br />

II, 12-15.<br />

46

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!