12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Agraria UGM dibawah Notonagoro. Dalam pidato pengukuhan guru<br />

besarnya di Universitas Gadjah Mada, Imam Soetiknjo, dengan<br />

mengikuti pola penyampaian Soepomo pada persidangan BPUPKI<br />

menyampaikan tiga jenis paham yang membahas hubungan manusia<br />

dengan tanah yang berkaitan pula dengan hubungan negara dan<br />

agraria, yaitu pada negara liberal, negara komunis dan alternatif<br />

dari kedua paham itu (Soetiknjo, 1974:10-1). Pertama, pada dasarnya<br />

mengakui hak milik privat yang mutlak atas tanah yang hanya<br />

dibatasi dengan kemungkinan untuk dicabut (onteigend) untuk<br />

kepentingan umum yang pada umumnya ada pada negara liberal.<br />

Meskipun demikian, hak milik kolektif tidak dilarang; Tipe kedua<br />

merupakan negara-negara yang pada dasarnya tidak mengakui<br />

adanya hak milik privat atas tanah, karena itu tanah dijadikan<br />

hak milik bersama secara kolektif dan ada di tangan pemerintah.<br />

Sekalipun demikian, bidang-bidang tanah kecil di sekitar rumah,<br />

yang oleh penghuni rumah diperlakukan seolah-olah seperti milik<br />

privat dapat ditolerir. Tipe ketiga adalah negara yang mengakui<br />

adanya milik perseorangan di atas tanah yang dikuasai oleh negara<br />

Menurut Iman Soetiknjo, Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 sejalan dengan<br />

tipe yang ketiga (Soetiknjo, 1974:10).<br />

Ide politik hukum hak menguasai dari pada negara di dalam<br />

UUPA beranjak dari Prasaran Seksi Agraria Universitas Gadjah<br />

Mada pada Seminar Agraria dari Kementrian Agraria di Tretes bulan<br />

November tahun 1958, intinya Badan Pembuat undang-undang<br />

meminta saran dari akademisi mengenai dasar-dasar filosofis yang<br />

membenarkan kekuasaan negara atas sumber-sumber agraria di<br />

seluruh wilayah negeri ini, yang dirumuskan dalam Bagian B angka 32:<br />

Dalam Prasaran dari Seksi Agraria UGM disampaikan bahwa<br />

berkaitan dengan hubungan langsung antara negara dengan tanah,<br />

dapat dipilih tiga kemungkinan:<br />

1. Negara sebagai subyek, yang kita persamakan dengan<br />

perseorangan, sehingga dengan demikian hubungan antara<br />

negara dan tanah itu mempunyai sifat privaat rechtelijk, negara<br />

sebagai pemilik. Hak negara adalah hak dominium.<br />

Konstitusi Agraria dan Penggunaannya dalam Tiga Rezim Pemerintahan 69

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!