12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pengelolaan dapat juga dilakukan dalam bentuk kepemilikan saham<br />

pemerintah pada badan-badan usaha swasta. Pada BUMN/BUMD,<br />

pemerintah haruslah menjadi pemegang saham mayoritas. Namun<br />

kepemilikan saham pemerintah itu tidaklah harus mayoritas absolut<br />

(50%+1) melainkan boleh mayoritas relatif, yaitu negara menjadi<br />

pemilik saham mayoritas yang tidak harus melebihi 50% saham,<br />

asalkan kontrol negara terhadap BUMN/BUMD masih kuat.<br />

Kepemilikan saham oleh negara tidak berarti bahwa negara<br />

memiliki secara absolut 100% saham dari perusahaan yang dimaksud,<br />

melainkan negara dapat menjadi pemilik saham mayoritas relatif,<br />

artinya negara dapat saja tidak menguasai lebih dari 50% saham.<br />

Pemilik saham mayoritas relatif berarti negara menjadi pemilik<br />

saham terbesar dalam perusahaan dan menjadi pihak yang paling<br />

menentukan dalam pengambilan keputusan di dalam perusahaan.<br />

Dalam pengusahaan cabang produksi yang penting dan menguasai<br />

hajat hidup orang banyak, peran negara harus kuat dan paling<br />

menentukan jalannya perusahaan.<br />

3. Kebijakan (beleid)<br />

Pembuatan kebijakan dilakukan pemerintah dengan<br />

merumuskan dan mengadakan kebijakan tentang penguasaan,<br />

penyediaan, pemanfaatan tanah dan sumber daya alam lainnya.<br />

Kebijakan dapat pula dilakukan oleh pemerintah dengan menyusun<br />

perencanaan -perencanaan dalam menjalankan administrasi<br />

pertanahan dan sumber daya alam lainnya.<br />

Dalam putusan perkara No. 72/PUU-VIII/2010 mengenai<br />

pengujian UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Mahkamah<br />

Konstitusi menegaskan bahwa perencanaan pengelolaan sumber<br />

daya alam harus didasarkan kepada prinsip efisiensi berkeadilan,<br />

berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, sehingga membutuhkan<br />

suatu perencanaan yang komprehensif. Senada dengan itu, dalam<br />

Putusan Perkara No. 45/PUU-IX/2011 mengenai pengujian UU<br />

Kehutanan, Mahkamah Konstitusi menyebutkan bahwa pejabat<br />

administrasi negara tidak boleh berbuat sekehendak hatinya,<br />

akan tetapi harus bertindak sesuai dengan hukum dan peraturan<br />

Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi 341

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!