12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

masih dalam tahap studi kelayakan dan eksplorasi. Dengan kata lain,<br />

perusahaan yang memperoleh izin untuk melakukan penambangan<br />

terbuka di atas kawasan hutan lindung tetap tunduk kepada aturan<br />

yang terdapat di dalam UU No. 1 Tahun 1999 tentang Kehutanan.<br />

Pengawasan yang kuat<br />

Mahkamah Konstitusi menekankan perlunya pemerintah<br />

memperkuat fungsi pengawasan (toezichthoudensdaad) terhadap<br />

beroperasinya pertambangan di dalam kawasan hutan lindung.<br />

Pemerintah harus melakukan pemantauan, evaluasi, dan pengawasan<br />

dengan melihat dari sisi biaya dan manfaat (cost and benefit) yang<br />

diberikan kepada masyarakat, bangsa dan negara, dan melakukan<br />

perubahan syarat-syarat kontrak karya untuk mengantisipasi dampak<br />

negatif kegiatan penambangan terhadap lingkungan hidup yang<br />

disertai dengan kewajiban untuk merehabilitasi atau memperkecil<br />

dampak negatif demi kepentingan generasi sekarang maupun<br />

generasi mendatang. Pemantauan, evaluasi, dan pengawasan<br />

harus bermuara pada keberanian melakukan penindakan berupa<br />

pencabutan izin penambangan jikalau terjadi pelanggaran syaratsyarat<br />

izin penambangan yang ditentukan. Pengawasan merupakan<br />

suatu konsekuensi dari pemberian izin kepada perusahaan di bidang<br />

pemanfaatan tanah dan sumber daya alam lainnya. Pemberian izin<br />

tanpa diikuti dengan pengawasan yang kuat membuat penguasaan<br />

negara atas tanah dan sumber daya alam lainnya menjadi melemah<br />

dan semakin sulit untuk mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat.<br />

4. PUU Sumber Daya Air: Komersialisasi air<br />

Pengujian UU Sumber Daya Air (UU No. 7 Tahun 2004) dapat<br />

disebut sebagai pengujian undang-undang yang paling banyak<br />

pemohonnya sepanjang Mahkamah Konstitusi berdiri. Pengujian<br />

undang-undang tersebut diajukan oleh lima kelompok pemohon<br />

antara lain: Munarman, S.H., dkk sebanyak 53 WNI (Pemohon I),<br />

Longgena Ginting, dkk, sebanyak 16 WNI (Pemohon II), Zumrotun,<br />

dkk sebanyak 868 WNI (Pemohon III), Suta Widhya (Pemohon IV),<br />

224<br />

Konstitusionalisme Agraria

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!