12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ketentuan Pasal 33 ayat (4) UUD 1945, khususnya di bidang<br />

pembangunan kehutanan dan lingkungan hidup. Namun pandangan<br />

ini berubah kemudian pada saat pengujian UU Kehutanan lain dalam<br />

Perkara No. 45/PUU-IX/2011 yang akan diulas pada salah satu bagian<br />

di dalam bab ini.<br />

6. PUU Kehutanan III: Perampasan alat pengangkutan hasil<br />

kejahatan hutan<br />

Hendra Sugiharto mewakili PT. Astra Sedaya Finance<br />

mengajukan pengujian terhadap UU No. 41 Tahun 1999 tentang<br />

Kehutanan yang diregistrasi oleh Mahkamah Konstitusi sebagai<br />

perkara No. 021/PUU-III/2005. Pada intinya permohonan ini menguji<br />

ketentuan Pasal 78 ayat (15) yang berbunyi “Semua hasil hutan<br />

dari hasil kejahatan dan pelanggaran dan atau alat angkutnya yang<br />

dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan atau pelanggaran<br />

sebagaimana dimaksud dalam pasal ini dirampas untuk Negara,”<br />

beserta penjelasannya yang berbunyi “Yang termasuk alat angkut,<br />

antara lain, kapal, tongkang, truk, trailer, ponton, tugboat, perahu<br />

layar, helikopter, dan lain-lain.”<br />

Menurut pemohon, ketentuan tersebut telah memungkinkan<br />

terjadinya perampasan hak milik secara sewenang-wenang,<br />

meskipun barang atau alat angkut yang dirampas tersebut bukan<br />

milik pelaku kejahatan dan/atau pelanggaran yang dimaksud,<br />

melainkan milik pihak ketiga yang beritikad baik yang seharusnya<br />

dilindungi. Mahkamah Konstitusi menolak permohonan pemohon<br />

yang dibacakan dalam sidang terbuka pada hari Rabu, 1 Maret 2006.<br />

Hak milik tidak bersifat absolut<br />

Persoalan yang diperkarakan ini berkaitan dengan jaminan terhadap<br />

hak milik, yang menurut Mahkamah Konstitusi, berdasarkan UUD<br />

1945 hak milik itu bukanlah merupakan HAM yang bersifat absolut,<br />

tetapi dalam pelaksanaannya wajib tunduk kepada pembatasan yang<br />

ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata<br />

Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi 229

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!