12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

membeli peralatan perang untuk memerangi Indonesia, menjadi<br />

beban Indonesia. Menjadi “hutang” Indonesia; dan (g) Negara RIS<br />

itu berada dalam ikatan kesatuan “Unie Indonesia-Belanda” yang<br />

dikepalai oleh Raja Belanda.<br />

Perubahan bentuk negara dari negara kesatuan menjadi<br />

negara serikat mengharuskan adanya penggantian konstitusi. Oleh<br />

karena itu, disusunlah naskah UUD Republik Indonesia Serikat.<br />

Rancangan UUD tersebut dibuat oleh delegasi RI dan delegasi BFO<br />

pada Konferensi Meja Bundar. Setelah kedua belah pihak menyetujui<br />

rancangan tersebut, maka mulai 27 Desember 1949 diberlakukan<br />

Konstitusi Republik Indonesia Serikat (Konstitusi RIS). Konstitusi<br />

tersebut terdiri atas Mukadimah yang berisi 4 alinea, Batang Tubuh<br />

yang berisi 6 bab dan 197 pasal, serta sebuah lampiran.<br />

Salah satu kesepekatan di dalam KMB yang mempengaruhi<br />

persoalan penguasaan negara atas tanah dan sumber daya alam<br />

lainnya adalah klausul bahwa perkebunan-perkebunan besar yang<br />

diduduki rakyat harus dikembalikan kepada pemegang haknya<br />

semula, yaitu kaum modal swasta Belanda. Timbal balik yang dari<br />

pelindungan usaha-usaha perkebunan Belanda yang beroperasi<br />

di Indonesia adalah berupa tiga kebijakan pokok, yaitu jaminan<br />

upah riil yang baik, keikutsertaan orang Indonesia di perkebunan<br />

Belanda, dan pendataan pajak (Achdian, 2009:51-2). Konstitusi RIS<br />

tidak mempertegas hubungan penguasaan negara atas tanah dan<br />

sumber daya alam lainnya, sebab dengan bentuk negara serikat dan<br />

diikat dalam Uni Indonesia-Belanda, pemerintah RIS tetap berada di<br />

bawah kekuasaan Ratu Belanda secara simbolik (Soepomo, 1950:5).<br />

Pemerintah Belanda hendak memperlemah kedaulatan pemerintah<br />

republik yang salah satunya mengikat pemerintah republik untuk<br />

tidak mengganggu perusahaan perkebunan Belanda yang masih ada<br />

di Indonesia.<br />

Pemerintah baru Indonesia harus menanggung beban berat<br />

hasil kekalahan di meja bundar itu. Rakyat yang sebelumnya telah<br />

menggarap lahan perkebunan sebelum KMB akhirnya diminta<br />

untuk mengembalikan lagi kepada pemilik haknya yang semula<br />

yaitu perusahaan Belanda. Begitupun di beberapa wilayah konsesi-<br />

Wacana Konstitusi Agraria 37

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!