12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kedudukan dihadapan hukum, terutama antara pria dan wanita<br />

dalam memperoleh hak atas tanah; dan (v) kedudukan negara yang<br />

kuat sehingga negara dapat menjamin terpenuhinya kepentingan<br />

umum (Sodiki, 2013:191-3).<br />

Keberadaan UUPA sebagai bagian dari konstitusi agraria<br />

Indonesia perlu untuk terus dipertahankan dan tidak dicabut.<br />

Kalaupun sekiranya diperlukan perubahan, hal itu dilakukan<br />

terhadap beberapa ketentuan yang tidak menghilangkan semua<br />

prinsip-prinsip dasar yang mendasari keberadaan UUPA. UUPA<br />

patut dipertahankan bukan saja sebagai dokumen hukum, melainkan<br />

sebagai dokumen sejarah atau bahkan sebagai sebuah dokumen<br />

antropologi yang dibentuk tatkala sebuah bangsa merdeka mencoba<br />

menggali norma-norma hukum yang ada di dalam masyarakatnya<br />

untuk menggantikan sistem hukum agraria kolonial. Sifat simbolik<br />

dari UUPA perlu disetarakan sebagai bagian dari konstitusi yang<br />

keberadaannya terdapat di luar teks Undang-Undang Dasar yang<br />

terkodifikasi.<br />

Fondasi Regulasi Pertambangan Nasional<br />

Selain keberadaan UUPA, pada periode Rezim Nasionalis ini juga<br />

dilahirkan sejumlah peraturan yang menjadi dasar bagi hukum<br />

pertambangan nasional. Terdapat sembilan undang-undang yang<br />

berkaitan dengan pertambangan yang mencerminkan politik hukum<br />

nasional di bidang pertambangan. Hal ini dimulai dengan keluarnya<br />

UU No. 10 Tahun 1959 tentang Pembatalan Hak-hak Pertambangan.<br />

Perusahaan-perusahaan pertambangan Belanda yang terkena<br />

pembatalan hak tersebut meliputi delapan perusahaan yang memegang<br />

2.452 izin penyelidikan tambang, empat perusahaan yang memegang<br />

60 konsesi eksplorasi saja, lima perusahaan yang memegang 66<br />

konsesi eksplorasi dan eksploitasi, 59 perusahaan yang memegang 272<br />

konsesi eksploitasi saja, dan 10 perusahaan yang sedang mengajukan<br />

konsesi eksplotasi (Asshiddiqie, 1994:189-90). Pada tahun 1961 daftar<br />

perusahaan pertambangan yang dibatalkan hak-nya bertambah dengan<br />

dikeluarkannya UU No. 11 Tahun 1961 tentang Tambahan atas Lampiran<br />

76<br />

Konstitusionalisme Agraria

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!