12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Berkaitan dengan pertanahan di dalam ketetapan MPR<br />

tersebut dinyatakan bahwa pengelolaan dan pemanfaatan tanah<br />

dan sumber daya alam lainnya harus dilaksanakan secara adil<br />

dengan menghilangkan segala bentuk pemusatan penguasaan dan<br />

pemilikan dalam rangka pengembangan kemampuan ekonomi<br />

usaha kecil, menengah dan koperasi serta masyarakat luas. Tanah<br />

sebagai basis usaha pertanian harus diutamakan penggunaannya<br />

bagi pertumbuhan pertanian rakyat yang mampu melibatkan<br />

serta memberi sebesar-besar kemakmuran bagi usaha tani kecil,<br />

menengah dan koperasi.<br />

Meskipun ada upaya untuk mengutamakan koperasi, usaha<br />

tani kecil dan menengah, tetap saja pembangunan masih bersandar<br />

pada modal asing. Pasal 12 dinyatakan bahwa dalam upaya<br />

mempercepat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional,<br />

diperlukan penanaman modal asing yang sekaligus diharapkan<br />

dapat menjalin keterkaitan usaha dengan pelaku ekonomi rakyat.<br />

Dalam banyak hal tidak ada perubahan yang mendasar yang<br />

mengarahkan kebijakan kepada demokratisasi ekonomi yang<br />

menjadikan petani dan kelompok masyarakat kecil sebagai basis<br />

pembangunan ekonomi. Kritik yang dibangun pada masa reformasi<br />

adalah karena pada masa Orde Baru terjadi konglomerasi ekonomi,<br />

sehingga aktivitas perekonomian hanya dikuasai oleh segelintir<br />

elit saja. Tesis yang hendak dibangun, dengan pelibatan pelaku<br />

ekonomi yang lebih luas dari kalangan swasta nasional dan asing,<br />

maka kompetisi akan terjadi dan pertumbuhan akan menanjak<br />

naik. Orientasi pembangunan pada masa reformasi masih sama<br />

dengan Orde Baru, yakni pro pertumbunan, bukan pro pemerataan.<br />

Kemudian ada pula TAP MPR No. IV/MPR/1999 tentang<br />

Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004. Salah satu<br />

arahan kebijakan pembangunan di bidang ekonomi dalam GBHN<br />

1999-2004 adalah mengembangkan kebijakan pertanahan untuk<br />

meningkatkan pemanfaatan dan penggunaan tanah secara adil,<br />

transparan, dan produktif mengutamakan hak-hak rakyat setempat,<br />

termasuk hak ulayat dan masyarakat adat, serta berdasarkan tata<br />

ruang wilayah yang serasi dan seimbang. Ditegaskan pula bahwa<br />

150<br />

Konstitusionalisme Agraria

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!