12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

erhasil membangun dasar-dasar pertanian yang kokoh sebab ia<br />

tidak berlangsung secara berkelanjutan karena pada periode-periode<br />

berikutnya Indonesia kembali menjadi negara yang mengimpor<br />

pangan, termasuk beras, dari negara lain.<br />

Konflik Agraria dan Gugatan terhadap Konsepsi Hak<br />

Menguasai Negara<br />

Kebijakan pemerintah yang lebih pro para pertumbuhan<br />

ekonomi yang bersandar pada swasta, bukan kepada kemampuan<br />

rakyat telah menjadi faktor meletusnya konflik-konflik pertanahan.<br />

Rakyat yang tidak mampu bersaing dengan perusahaan swasta<br />

semakin terpojok karena kehilangan tanah. Konflik agraria<br />

meningkat dan meluas. Sebuah data dikeluarkan oleh Konsorsium<br />

Pembaruan Agraria (KPA) yang menghitung jumlah konflik agraria<br />

dari kurun waktu tahun 1970 sampai tahun 2001 menemukan telah<br />

terjadi 1.753 kasus konflik tanah di Indonesia. Cakupan luas lahan<br />

yang dipersengketakan tersebut sebesar 10.892.203 hektar dan jumlah<br />

korban akibat sengketa ini sebanyak 1.189.482 keluarga. Dilihat dari<br />

intensitas konflik, sampai dengan Desember 2001, intensitas tertinggi<br />

terjadi di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah 484 kasus, setelah itu<br />

Provinsi DKI dengan jumlah 175 kasus yang meliputi luas tanah<br />

60.615 hektar, Jawa Timur 169 kasus, Sumatera Selatan 157 kasus,<br />

Sumatera Utara 121 kasus. Paling sedikit jumlah kasus sengketa<br />

pertanahan adalah Provinsi Papua hanya berjumlah 28 kasus, namun<br />

dengan luas lahan sengketa paling luas yaitu 4.012.224 hektar.Untuk<br />

lebih jelas tentang konfigurasi konflik pertanahan di Indonesia dapat<br />

dilihat pada tabel berikut:<br />

138<br />

Konstitusionalisme Agraria

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!