12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

isa memanfaatkan wilayahnya untuk keperluan pengembangan<br />

pembangunan infrastruktur daerah.<br />

Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, Mahkamah<br />

Konstitusi memeriksa mengenai subjectum litis dan objectum<br />

litis. Subjectum litis berkaitan dengan kedudukan para pihak baik<br />

pemohon maupun termohon sebagai lembaga negara yang dapat<br />

bersengketa di Mahkamah Konstitusi. Pemeriksaan terhadap<br />

subjectum litis dilakukan karena tidak semua lembaga negara<br />

bisa menjadi pihak untuk bersengketa dihadapan Mahkamah<br />

Konstitusi. Dalam hal ini, Mahkamah Konstitusi menyatakan<br />

pemohon yang merupakan Pemda Kab. Penajam Paser Utara yang<br />

terdiri dari Bupati dan DPRD memenuhi persyaratan sebagai para<br />

pihak (subjectum litis) dalam sengketa kewenangan lembaga negara<br />

yang kedudukannya dinyatakan dalam PAsal 18 Ayat (3) dan Ayat<br />

(4) UUD 1945. 54 Demikian pula halnya dengan Termohon (Menteri<br />

Kehutanan) juga merupakan lembaga negara yang kedudukannya<br />

disebutkan di dalam konstitusi khususnya Pasal 17 Ayat (3) UUD<br />

1945 yang menyatakan: Setiap menteri membidangi urusan tertentu<br />

dalam pemerintahan.<br />

Setelah menilai mengenai subjectum litis, kemudian Mahkamah<br />

Konstitusi menilai apakah pokok permasalahan yang disengketakan<br />

merupakan sengketa terhadap kewenangan negara yang diberikan<br />

oleh UUD 1945. Penilaian ini dilakukan sebab tidak semua<br />

penyelesaian sengketa kewenangan lembaga negara merupakan<br />

kewenangan Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Konstitusi hanya<br />

memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa kewenangan<br />

lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945.<br />

Oleh karena sengketa ini berkaitan dengan hubungan<br />

kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maka<br />

Mahkamah Konstitusi mempergunakan UU No. 32 Tahun 2004<br />

tentang Pemerintahan Daerah sebagai rujukan untuk menyelesaikan<br />

54<br />

Pasal 18 Ayat (3) UUD 1945 berbunyi: Pemerintahan daerah provinsi, daerah<br />

kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggotaanggotanya<br />

dipilih melalui pemilihan umum. Sementara itu Pasal 18 Ayat (4) UUD<br />

1945 berbunyi: Gubernur, Bupati dan Walikota masing masing sebagai Kepala<br />

Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis.<br />

Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi 301

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!