12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kompensasi dan ganti rugi kepada penduduk yang memiliki hak<br />

atas tanah atau yang menderita kerugian karena tanah tersebut<br />

dipergunakan untuk kepentingan umum. Hal serupa dilanjutkan dan<br />

juga terdapat dalam Konsepsi Konstitusional Penguasaan Negara.<br />

Dalam kaitannya dengan pihak swasta, prinsip Domein<br />

Verklaring membenarkan tindakan penguasa untuk melakukan<br />

penjualan dan penyewaan tanah, sebagaimana dilakukan oleh subjek<br />

hukum perdata. Hal itu tidak berlaku dalam konsepsi Hak Menguasai<br />

Negara dan Konsepsi Konstitusional Penguasaan Negara sebab negara<br />

dalam konsepsi ini tidak diperlakukan sebagai subjek hukum perdata,<br />

melainkan sebagai subjek hukum publik yang tidak diperbolehkan<br />

melakukan hubungan hukum menjual atau menyewa tanah. Bila<br />

pihak swasta hendak mempergunakan tanah yang dikuasai oleh<br />

negara, maka negara melalui pemerintah dapat memberikan konsesi<br />

dan lisensi kepada pihak swasta untuk berusaha.<br />

Pada masa kolonial sebagai konsekuensi dari prinsip Domein<br />

Verklaring, status tanah dibagi dalam dua yaitu tanah negara<br />

bebas (vrij landsdomein) dan tanah negara tidak bebas (onvrij<br />

landsdomein). Hanya tanah negara bebas (vrij landsdomein) yang<br />

dianggap sebagai tanah milik negara dan bisa diusahakan sendiri atau<br />

diberikan kepada pihak swasta. Sedangkan tanah negara tidak bebas<br />

(onvrij landsdomein) adalah tanah yang sudah ada hak kepemilikan<br />

di atasnya. Dualisme tersebut diatasi dalam konsepsi Hak Menguasai<br />

Negara yang memposisikan negara sebagai penguasa tertinggi atas<br />

semua hak atas tanah. Semua hubungan hukum yang berkaitan<br />

dengan tanah diserap dan pada tingkatan tertinggi berada di bawah<br />

kuasa negara. Dalam kaitannya dengan hal ini, penguasaan tanah<br />

ulayat oleh masyarakat adat pun terserap ke dalam penguasaan<br />

negara. Oleh karenanya, negara dapat menguasakan pelaksanaan<br />

hak menguasai negara kepada masyarakat hukum adat. 72 Meskipun<br />

demikian, keberadaan hak-hak yang bersifat komersial juga<br />

72<br />

Baca Pasal 2 ayat (4) UUPA yang berbunyi: Hak menguasai dari Negara tersebut<br />

di atas pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada daerah-daerah Swatantra dan masyarakatmasyarakat<br />

hukum adat, sekadar diperlukan dan tidak bertentangan dengan kepentingan<br />

nasional, menurut ketentuan-ketentuan Peraturan Pemerintah.<br />

Konstitusionalisme dan Reforma Agraria 395

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!