12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3/PUU-VIII/2010 mengenai pengujian UU No. 27 Tahun 2007 tentang<br />

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Mahkamah<br />

Konstitusi menjabarkan “Prinsip sebesar-besar kemakmuran rakyat”<br />

ke dalam empat tolak ukur, yaitu:<br />

a. Adanya kemanfaatan sumber daya alam bagi rakyat,<br />

b. Tingkat pemerataan manfaat sumber daya alam bagi rakyat,<br />

c. Tingkat partisipasi rakyat dalam menentukan manfaat sumber<br />

daya alam, serta<br />

d. Penghormatan terhadap hak rakyat secara turun temurun<br />

dalam memanfaatkan sumber daya alam<br />

Keempat tolak ukur itu menjadi alat untuk mengukur apakah<br />

satu norma peraturan sudah sejalan dengan prinsip sebesar-besar<br />

kemakmuran rakyat. Keempat tolak ukur itu menjadi batasan pula<br />

bagi penguasaan negara, sehingga negara cq. Pemerintah tidak bisa<br />

melakukan tindakan sewenang-wenang sebab memiliki sejumlah<br />

ketentuan yang membatasinya.<br />

2. Prinsip-prinsip yang menjadi dasar demokrasi ekonomi<br />

Pasal 33 ayat (4) UUD 1945 berisi sejumlah prinsip dasar<br />

demokrasi ekonomi yang juga menjadi prinsip bagi penguasaan<br />

negara atas tanah dan sumber daya alam lainya. Terdapat enam<br />

prinsip di dalam Pasal 33 ayat (4) UUD 1945, antara lain (a)<br />

Kebersamaan; (b) Efisiensi berkeadilan; (c) Berkelanjutan; (d)<br />

Berwawasan lingkungan; (e) Kemandirian; dan (f) Keseimbangan<br />

kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.<br />

Dalam putusan perkara No. 21-22/PUU-V/2007 mengenai<br />

pengujian UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal,<br />

Mahkamah Konstitusi menjabarkan sejumlah prinsip dalam Pasal<br />

33 ayat (4) UUD 1945 dalam konteks menguji konstitusionalitas<br />

modal asing, sebagai berikut: (1) Asas efisiensi berkeadilan adalah<br />

asas yang mengedepankan efisiensi berkeadilan dalam usaha untuk<br />

mewujudkan iklim usaha yang adil, kondusif, dan berdaya saing; (2)<br />

Asas berkelanjutan adalah asas yang secara terencana mengupayakan<br />

Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi 347

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!