12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yang tidak terkena oleh UU No. 86 tahun 1958 tentang “Nasionalisasi<br />

Perusahaan-perusahaan Belanda” (Lembaran Negara tahun 1958<br />

No. 162). yang pemiliknya telah meninggalkan wilayah Republik<br />

Indonesia, sejak mulai berlakunya Peraturan Pemerintah Pengganti<br />

Undang-undang ini dikuasai oleh Pemerintah, dalam hal ini Menteri<br />

(Muda) Agraria.<br />

Untuk mengefektifkan penggunaan tanah-tanah pertanian<br />

ditetapkan pula Perpu No. 38 Tahun 1960 tentang Penggunaan dan<br />

Penetapan Luas Tanah untuk Tanaman-tanaman Tertentu. Peraturan<br />

ini dibuat dalam rangka usaha Pemerintah untuk mengatur<br />

penggunaan tanah secara efisien sebagai yang dimaksud dalam<br />

pasal 14 UUPA dan khususnya untuk melaksanakan program akan<br />

memenuhi sandang-pangan rakyat sehingga terdapat imbangan<br />

yang baik antara luas tanaman-tanaman yang penting bagi rakyat<br />

dan negara. Peraturan ini kemudian hari diubah dengan UU No. 20<br />

tahun 1964.<br />

Untuk menjalankan Program Land Reform, pemerintah<br />

membuat Komite Land Reform berdasarkan Keputusan Presiden<br />

No. 131/1961 dan Keputusan Menteri No. 311/MP/1961 yang mengatur<br />

tentang formasi, cakupan kerja dan tugas Komite Land Reform di<br />

setiap level, dari tingkat nasional hingga tingkat desa, baru terbit<br />

tanggal 15 April 1961 dan 8 Juli 1961. Sementara Peraturan Pemerintah<br />

No. 224/1961 tentang Pelaksanaan Distribusi Tanah terbit tanggal 24<br />

September 1961. Sebelum proses retribusi dimulai, komite melakukan<br />

pemeriksaan mengenai jumlah keseluruhan tanah yang akan<br />

didistribusi pada suatu wilayah dan jumlah penerima manfaatnya.<br />

Praktis secara formal proses didtribusi baru dimulai pada tahun<br />

kedua setelah ditetapkannya UUPA tahun 1960, yakni mulai 24<br />

September 1962 (Wiradi dan Bachriadi, 2011:6).<br />

Berlakunya sejumlah ketentuan tentang land reform telah<br />

menimbulkan reaksi dari berbagai kelompok yang ada di pedesaan<br />

dan juga oleh elit-elit nasional. Organisasi tani nasional yang<br />

besar punya pandangan yang berbeda-beda dalam hal land reform.<br />

Misalkan antara organisasi tani yang berafiliasi dengan PKI, yaitu<br />

Barisan Tani Indonesia (BTI), Persatuan Tani Nasional Indonesia<br />

90<br />

Konstitusionalisme Agraria

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!