12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Mahkamah menilai bahwa prinsip sebesar-besar kemakmuran<br />

rakyat dalam cabang produksi migas mengandung pengertian<br />

bukan hanya harga murah maupun mutu yang baik, tetapi juga<br />

adanya jaminan ketersediaan BBM dan pasokan bagi seluruh lapisan<br />

masyarakat. Dengan ketentuan Pasal 22 ayat (1) undang-undang<br />

tersebut yang mencantumkan kata-kata “paling banyak” maka hanya<br />

ada pagu atas (patokan persentase tertinggi) tanpa memberikan<br />

batasan pagu terendah, hal ini dapat saja digunakan oleh pelaku<br />

usaha sebagai alasan yuridis untuk hanya menyerahkan bagiannya<br />

dengan persentase serendah-rendahnya (misalnya hingga 0,1%).<br />

Oleh karena itu, Mahkamah menganggap kata-kata “paling banyak”<br />

dalam anak kalimat “.... wajib menyerahkan paling banyak 25%<br />

(duapuluh lima persen) ...” harus dihapuskan karena bertentangan<br />

dengan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945. Dengan demikian, Mahkamah<br />

Konstitusi meyakini bahwa pemenuhan kebutuhan dalam negeri<br />

harus diutamakan dan tidak boleh dibatasi hanya paling banyak 25%<br />

dari bagian hasil produksi minyak dan/atau gas bumi dari badan<br />

usaha tetap di bidang perminyakan dan gas.<br />

3. PUU Kehutanan I: Konstitusionalitas tambang di dalam<br />

kawasan hutan lindung<br />

Pemohon dalam pengujian UU No. 19 Tahun 2004 yang<br />

merupakan perubahan atas UU No. 41 Tahun 1999 tentang<br />

Kehutanan terdiri dari 11 (sebelas) lembaga swadaya masyarakat<br />

yang bergerak atas dasar kepedulian terhadap lingkungan hidup<br />

dan penghormatan, pemajuan, perlindungan, serta penegakan<br />

hukum dan keadilan, demokrasi, serta hak asasi manusia, dan 81<br />

(delapan puluh satu) orang Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai<br />

perseorangan yang meliputi para warga masyarakat yang tinggal di<br />

lokasi beroperasinya 13 (tiga belas) perusahaan pertambangan di<br />

hutan lindung yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden No.<br />

41 Tahun 2004 dan para warga masyarakat aktivis lingkungan, serta<br />

para mahasiswa anggota organisasi pecinta alam.<br />

Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi 221

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!