12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1. Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat<br />

pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk<br />

menguji undang-undang terhadap Undang Undang Dasar,<br />

memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang<br />

kewenangannya diberikan oleh Undang Undang Dasar,<br />

memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan<br />

tentang hasil pemilihan umum.<br />

2. Mahkamah Konstitusi wajib memberi putusan atas pendapat<br />

Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran Presiden<br />

dan/atau Wakil Presiden menurut Undang Undang Dasar.<br />

Selain kewenangan yang secara limitatif ditentukan di dalam<br />

UUD 1945, Mahkamah Konstitusi pernah memiliki kewenangan<br />

untuk menyelesaikan sengketa pemilihan kepala daerah yang<br />

legalitasnya dimulai sejak Putusan Mahkamah Konstitusi Perkara<br />

No. 72-73/PUU-II/2004 yang menempatkan pemilihan kepala<br />

daerah ke dalam rezim pemilu sehingga penyelesaian sengketa<br />

hasilnya dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi. Namun kemudian<br />

berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Perkara No. 97/PUU-<br />

XI/2013, Mahkamah Konstitusi mengeluarkan pemilihan kepala<br />

daerah dari rezim pemilu dan mengembalikannya kepada rezim<br />

pemerintahan daerah.<br />

Jenis dan sifat Putusan Mahkamah Konstitusi<br />

Putusan dalam peradilan merupakan perbuatan hakim sebagai<br />

pejabat negara berwenang yang diucapkan dalam sidang terbuka<br />

untuk umum dan dibuat secara tertulis untuk mengakhiri sengketa<br />

yang dihadapkan kepadanya (Stein dalam Siahaan, 2006:235).<br />

Dengan kata lain, putusan hakim adalah suatu pernyataan yang<br />

oleh hakim, sebagai pejabat negara yang diberi wewenang untuk itu,<br />

diucapkan di dalam persidangan dan bertujuan untuk mengakhiri<br />

atau menyelesaikan suatu perkara atau sengketa antara para<br />

pihak (Mertokusumo, 2010:176). Demikian pula dengan putusan<br />

Mahkamah Konstitusi yang dibuat oleh majelis hakim konstitusi<br />

dalam memutus perkara konstitusional yang dihadapkan kepadanya.<br />

198<br />

Konstitusionalisme Agraria

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!