12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Hakim Konstitusi Harjono, Maria Farida Indrati, Achmad Sodiki,<br />

dan Ahmad Fadlil Sumadi. Dengan empat hakim konstitusi<br />

yang melakukan dissenting opinion menunjukan pengambilan<br />

keputusan dalam putusan ini sangat alot dikarenakan ada 4 orang<br />

hakim yang tidak setuju dan lima orang hakim setuju. Dengan<br />

kata lain formasi pengambilan keputusan adalah 4:5. Dalam<br />

putusan seperti ini, Ketua Mahkamah Konstitusi adalah menjadi<br />

penentu karena dalam pengambilan keputusan, Ketua Mahkamah<br />

Konstitusi adalah hakim terakhir yang memberikan keputusan. 55<br />

Pada dasarnya pendapat berbeda dari hakim konstitusi dalam<br />

putusan ini meliputi hal berikut.<br />

1. Promotion of National Interest<br />

Hakim Konstitusi Harjono dan Maria Farida Indarti dalam<br />

dissenting opinion menyampaikan bahwa Presiden tidak<br />

perlu mendapat persetujuan dari DPR untuk melakukan<br />

pembelian 7% saham PT. NNT dengan mendasarkan terlebih<br />

dahulu kedudukan Kontrak Karya antara Pemerintah dengan<br />

PT. NNT. Di dalam Pasal 24 Kontrak Karya tersebut terdapat<br />

klausula Promosi Kepentingan Nasional (Promotion of National<br />

Interest) yang kemudian diterjemahkan dengan menjadikan<br />

Pemerintah ataupun swasta nasional sebagai pihak yang<br />

diprioritaskan untuk melakukan pembelian saham dalam<br />

divestasi yang dilakukan oleh PT. NNT. Klausula Promosi<br />

Kepentingan Nasional terikat kuat dengan ketentuan Pasal<br />

33 Ayat (3) UUD 1945 bahwa dalam pengelolaan bumi, air,<br />

dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, yaitu<br />

untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Sehingga Promosi<br />

Kepentingan Nasional menjadi prasyarat yang harus ada<br />

(conditio sine quo non) akan disetujuinya Kontrak secara<br />

keseluruhan oleh Pemerintah.<br />

55<br />

Perkara ini diputus dalam Rapat Permusyawaratan Hakim Konstitusi pada tanggal<br />

30 Juli 2012 dan dibacakan pada tanggal 31 Juli 2012 ketika Ketua Mahkamah Konstitusi pada<br />

waktu dijabat oleh Moh. Mahfud MD.<br />

Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi 311

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!