12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

tentang Ketenagalistrikan, MK menjelaskan lima bentuk tindakan<br />

penguasaan negara, yaitu pembuatan kebijakan (beleid), tindakan<br />

pengurusan (bestuursdaad), pengaturan (regelendaad), pengelolaan<br />

(beheersdaad) dan pengawasan (toezichthoudensdaad) (Mahkamah<br />

Konstitusi 2004:332-337). Adapun tolok-ukur pencapaian tujuan<br />

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, dirumuskan menjadi empat<br />

yakni (i) kemanfaatan sumber daya alam bagi rakyat, (ii) tingkat<br />

pemerataan manfaat sumber daya alam bagi rakyat, (iii) tingkat<br />

partisipasi rakyat dalam menentukan manfaat sumber daya alam,<br />

serta (iv) penghormatan terhadap hak rakyat secara turun temurun<br />

dalam memanfaatkan sumber daya alam.<br />

Penutup<br />

Reforma Agraria merupakan suatu operasi yang digerakkan oleh<br />

pemerintah (terutama melalui kekuatan legislasi, birokrasi, dan<br />

program aksinya) untuk menjalankan pasal 33 ayat 3, yang berbunyi<br />

“Bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh<br />

negara untuk dipergunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat”. 85<br />

Dengan pengertian demikian itu, secara langsung saya megajak<br />

kita masuk kepada pokok persoalan: memajukan percakapan dari<br />

konstitusi agraria ke konstitusi reforma agraria. Saya mengundang<br />

untuk memikirkan bagaimana prinsip-prinsip yang terkandung<br />

dalam UUD 1945 dipakai sebagai rujukan dan pijakan untuk<br />

memandang dan mengurus masalah-masalah agraria yang melanda<br />

tanah air Indonesia. Ujian pertamanya adalah mengurus konflikkonflik<br />

agraria struktural, yang kronis dan meluas di seantero<br />

nusantara.<br />

85<br />

Dalam buku Land Reform in Developing Countries. Property Rights and Property<br />

Wrong, Michael Lipton (2009:328) merumuskan pengertian land reform sebagai<br />

“perundang-undangan (legislasi) yang diniatkan dan benar-benar dijalankan untuk<br />

meredistribusi kepemilikan, mewujudkan klaim-klaim, atau hak-hak atas tanah pertanian,<br />

dan dijalankan untuk memberi manfaat pada kaum miskin dengan cara meningkatkan<br />

status, kekuasaan, dan pendapatan absolut maupun relatif mereka, berbanding dengan<br />

situasi tanpa perundang-undangan tersebut.”<br />

448<br />

Konstitusionalisme Agraria

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!