12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pada Kabinet Pembangunan V (23 Maret 1988 s.d 17 Maret<br />

1993) kementerian yang berkaitan dengan sumber daya alam<br />

antara lain Kementerian Pertanian, menteri muda pertanian,<br />

Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertambangan dan Energi,<br />

serta Kementerian Lingkungan Hidup. Selanjutnya pada Kabinet<br />

Pembangunan VI (17 Maret 1993 s.d 14 Maret 1998) dibentuk kembali<br />

Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional yang dijabat<br />

oleh Ir. Soni Harsono.<br />

Kabinet terakhir pada masa kekuasaan Presiden Soeharto, yaitu<br />

Kabinet Pembangunan VII (14 Maret 1998 s.d 21 Mei 1998) tediri dari<br />

empat kementerian koordinator, yaitu Kementerian Koordinator<br />

Bidang Politik dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang<br />

Ekonomi, Keuangan dan Industri/Kepala Badan Perencanaan<br />

Pembangunan Nasional, Kementerian Koordinator Bidang<br />

Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara,<br />

serta Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat<br />

dan Pengentasan Kemiskinan/Kepala Badan Koordinasi Keluarga<br />

Berencana Nasional. Sedangkan kementerian yang berkaitan<br />

dengan sumber daya alam terdiri dari enam kementerian antara<br />

lain Kementerian Pertanian (Prof. Dr. Ir. Hj. Justika Sjarifudin<br />

Baharsjah, M.Sc), Kementerian Pertambangan dan Energi (Dr. Ir.<br />

Kuntoro Mangkusubroto), Kementerian Kehutanan dan Perkebunan<br />

(Ir. Sumahadi, M.B.A.), Kementerian Negara Agraria/Kepala<br />

Badan Pertanahan Nasional (Ary Mardjono), Kementerian Negara<br />

Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan<br />

(Prof. Dr. Juwono Sudarsono, M.A.), serta Kementerian Negara<br />

Pangan, Hortikultura dan Obat-obatan (Dr. Haryanto Dhanutirto).<br />

Pada masa itu, menteri-menteri diangkat berdasarkan<br />

keahliannya sehingga dianggap sebagai teknokrat yang pada masa<br />

awal pemerintahan Orde Baru diasistensi oleh kelompok ekonom<br />

yang diujuluki sebagai Mafia Berkeley yang pentolannya antara<br />

lain Wijoyo Nitisastro, Emil Salim, Ali Wardhana, J.B. Soemarlin,<br />

Dorodjatun Koentjoro-Jakti, dan Muhammad Sadli. Namun pada<br />

masa akhir-akhir pemerintahannya, beberapa menteri dijabat oleh<br />

konglomerat yang menjadi konco penguasa Orde Baru. Seperti Bob<br />

128<br />

Konstitusionalisme Agraria

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!