12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

oleh pemerintah dalam menetapkan wilayah pertambangan. Empat<br />

syarat dalam penentuan wilayah pertambangan itu adalah:<br />

1. Menyesuaikan dengan tata ruang nasional dan berorientasi<br />

pada pelestarian lingkungan hidup;<br />

2. Memastikan bahwa pembagian ketiga bentuk wilayah<br />

pertambangan yaitu, WUP, WPR, dan WPN tersebut tidak<br />

boleh saling tumpang tindih, baik dalam satu wilayah<br />

administrasi pemerintahan yang sama maupun antar wilayah<br />

administrasi pemerintahan yang berbeda;<br />

3. Menentukan dan menetapkan terlebih dahulu WPR, setelah<br />

itu WPN, kemudian WUP;<br />

4. Wajib menyertakan pendapat masyarakat yang wilayah<br />

maupun tanah miliknya akan dimasukkan ke dalam wilayah<br />

pertambangan dan masyarakat yang akan terkena dampak.<br />

Wilayah Pertambangan Berdasarkan Tata Ruang<br />

Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa Wilayah Pertambangan<br />

(WP) ditetapkan dengan mendasarkan pada tata ruang yang dalam<br />

kegiatannya juga harus selalu mendasarkan pada upaya pelestarian<br />

lingkungan. Hal itu sejalan dengan Pasal 1 angka 29 UU Minerba yang<br />

menyatakan, “Wilayah Pertambangan, yang selanjutnya disebut WP,<br />

adalah wilayah yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara<br />

dan tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan<br />

yang merupakan bagian dari tata ruang nasional.” Selain itu juga<br />

harus memastikan bahwa pembagian ketiga macam wilayah<br />

pertambangan (WUP, WPR, dan WPN) tersebut tidak boleh saling<br />

tumpang tindih, baik dalam satu wilayah administrasi pemerintahan<br />

yang sama maupun antar-wilayah administrasi pemerintahan<br />

yang berbeda. Dalam menetapkan suatu WP, Pemerintah harus<br />

membedakan wilayah mana yang menjadi WUP, wilayah mana<br />

yang menjadi WPR, dan wilayah mana yang menjadi WPN yang<br />

di dalam WPN tersebut nantinya juga harus diperinci lebih lanjut<br />

mengenai WUPK. Pengelolaan semacam ini bertujuan, selain untuk<br />

268<br />

Konstitusionalisme Agraria

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!