12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

perkembangannya dijadikan sebagai tempat mengadu apabila<br />

orang mengalami persoalan hukum yang menyangkut hak-hak<br />

dasarnya. Ketika institusi formal seperti pemerintah, DPR, DPD<br />

maupun Mahkamah Agung tidak mampu berbuat untuk memenuhi<br />

dan melindungi hak asasi warga negara, Mahkamah Konstitusi<br />

dijadikan sebagai saluran dengan menempuh jalur kewenangan<br />

yang dimilikinya.<br />

Mekanisme berperkara di Mahkamah Konstitusi jauh berbeda<br />

dengan beracara pada peradilan lainnya. Akses para pihak untuk<br />

mengadukan persoalan konstitusional yang dialaminya terbuka<br />

luas. Penyampaian permohonan dapat dilakukan secara online,<br />

tidak dipungut biaya, bahkan persidangannya pun bisa diadakan<br />

secara online melalui teleconference tanpa harus hadir secara fisik<br />

di gedung Mahkamah Konstitusi. Untuk menjadi kuasa hukum<br />

dalam berpekara di Mahkamah Konstitusi pun tidak harus terlebih<br />

dahulu menjadi pengacara yang telah teregistrasi dan memiliki kartu<br />

pengacara, melainkan dapat dilakukan oleh siapa saja. Mahkamah<br />

Konstitusi tampil sebagai lembaga peradilan modern yang<br />

menggunakan teknologi secara maksimal untuk mempermudah<br />

akses pada pencari keadilan. Suatu model layanan yang belum dapat<br />

ditemukan di peradilan lain di Indonesia.<br />

Selain itu, Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga baru,<br />

anak kandung reformasi, yang dibentuk dengan semangat untuk<br />

memperbaiki tata kehidupan bernegara paska Orde Baru. Sebagai<br />

insititusi baru, maka lembaga ini tidak mengidap persoalan yang dialami<br />

oleh lembaga-lembaga negara sebelumnya, seperti korupsi. Selama ini<br />

Mahkamah Konstitusi terkesan bersih dari korupsi. Bahkan putusan<br />

Mahkamah Konstitusi dalam perakara yang menyangkut UU Tindak<br />

Pidana Korupsi memiliki trend yang positif bagi keberlanjutan upaya<br />

pemberantasan korupsi. Pernah ada satu dugaan korupsi di Mahkamah<br />

Konstitusi yang melibatkan hakim konstitusi. Namun mekanisme<br />

internal bergerak cepat dan memberikan sanksi etik kepada hakim<br />

yang terindikasi korupsi. Hal itu kemudian membuat hakim konstitusi<br />

Arsyad Sanusi mengundurkan diri sebagai hakim konstitusi pada 11<br />

Februari 2011, padahal masa tugasnya akan berakhir pada 14 April 2011.<br />

Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi 205

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!