12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pemerintah tidak dapat secara langsung melakukan pengelolaan<br />

atau menunjuk secara langsung badan usaha milik negara untuk<br />

mengelola seluruh wilayah kerja Migas dalam kegiatan usaha hulu;<br />

Kedua, setelah BP Migas menandatangani KKS, maka seketika<br />

itu pula negara terikat pada seluruh isi KKS, yang berarti, negara<br />

kehilangan kebebasannya untuk melakukan regulasi atau kebijakan<br />

yang bertentangan dengan isi KKS; Ketiga, tidak maksimalnya<br />

keuntungan negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, karena<br />

adanya potensi penguasaan Migas keuntungan besar oleh Bentuk<br />

Hukum Tetap atau Badan Hukum Swasta yang dilakukan berdasarkan<br />

prinsip persaingan usaha yang sehat, wajar dan transparan. Dalam<br />

hal ini, dengan konstruksi penguasaan Migas melalui BP Migas,<br />

negara kehilangan kewenangannya untuk melakukan pengelolaan<br />

atau menunjuk secara langsung Badan Usaha Milik Negara untuk<br />

mengelola sumber daya alam Migas, padahal fungsi pengelolaan<br />

adalah bentuk penguasaan negara pada peringkat pertama dan paling<br />

utama untuk mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat.<br />

Jikalau diasumsikan kewenangan BP Migas dikembalikan<br />

ke unit pemerintahan atau kementerian yang terkait tetapi juga<br />

masih potensial terjadi inefisiensi, maka hal itu tidak mengurangi<br />

keyakinan Mahkamah Konstitusi untuk memutuskan pengembalian<br />

pengelolaan sumber daya alam ke Pemerintah karena dengan<br />

adanya putusan Mahkamah Konstitusi itu, justru harus menjadi<br />

momentum bagi pembentuk undang-undang untuk melakukan<br />

penataan kembali dengan mengedepankan efisiensi yang berkeadilan<br />

dan mengurangi proliferasi organisasi pemerintahan. Mahkamah<br />

Konstitusi berpendapat bahwa dengan putusan Mahkamah<br />

Konstitusi yang demikian maka Pemerintah dapat segera memulai<br />

penataan ulang pengelolaan sumber daya alam berupa Migas dengan<br />

berpijak pada “penguasaan oleh negara” yang berorientasi penuh<br />

pada upaya “manfaat yang sebesar-besarnya bagi rakyat” dengan<br />

organisasi yang efisien dan di bawah kendali langsung Pemerintah.<br />

Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi 281

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!