12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pada periode ini setidaknya lebih dari tiga puluh undangundang<br />

yang berkaitan dengan tanah dan sumber daya alam lainnya.<br />

Kebanyakan dari undang-undang tersebut memperkenalkan<br />

skema-skema pemanfaatan sumber daya alam yang baru. Skema<br />

yang dikembangkan adalah model perizinan yang diberikan oleh<br />

pemerintah pada tingkat pusat dan juga daerah. Fragmentasi<br />

pengaturan agraria semakin banyak dan menjauh dari semangat yang<br />

sebelumnya pernah ada di dalam UUPA. Bahkan perkembanganperkembangan<br />

yang ada tidak dapat dikerangkakan dalam UUPA<br />

yang mestinya menjadi undang-undang pokok atau undang-undang<br />

payung untuk segala aktivitas yang berkaitan dengan tanah, air dan<br />

kekayaan alam yang terkandung padanya.<br />

Undang-undang yang lahir pada periode ini memfasilitasi<br />

keterlibatan swasta yang lebih besar dalam pemanfaatan tanah<br />

dan sumber daya alam lainnya. Upaya tersebut dilakukan dengan<br />

menerapkan pendekatan ekonomi yang kuat dalam pemanfaatan<br />

tanah dan sumber daya alam dengan mengabaikan persoalan hak<br />

asasi manusia, keadilan dan kelestarian lingkungan. Fasilitasi<br />

terhadap keterlibatan swasta yang lebih besar dilakukan dengan<br />

memperkenalkan sejumlah mekanisme perizinan dan konsesi yang<br />

mudah diakses oleh para pengusaha. Selain itu, undang-undang<br />

juga hadir menjadi pembenar bagi “pencurian” harta milik rakyat<br />

(het recht als instrument van diefstallen) (Sodiki, 2013 :32). Karakter<br />

yang juga melekat pada undang-undang periode ini adalah semakin<br />

banyaknya ketentuan tindak pidana yang sejatinya ditujukan untuk<br />

mengkriminalisasi masyarakat yang sedang berkonflik baik dengan<br />

perusahaan maupun dengan instansi pemerintah.<br />

Pada level di bawah undang-undang juga terdapat peraturan<br />

yang banyak disorot, diantaranya PP No. 36/2005 tentang Pengadaan<br />

Tanah Untuk Pelaksanaan Pembangunan Demi Kepentingan<br />

Umum, dan PP No. 2/2008 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan<br />

Negara Bukan Pajak Yang Berasal Dari Penggunaan Kawasan Hutan<br />

Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan Kehutanan<br />

Yang Berlaku Pada Departemen Kehutanan. Di samping pada<br />

regulasi, terdapat beberapa kebijakan pemerintah yang mendivestasi<br />

164<br />

Konstitusionalisme Agraria

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!