12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Putusan Mahkamah Konstitusi berbeda dengan putusan pada<br />

peradilan lain yang ada di Indonesia sebab putusan Mahkamah<br />

Konstitusi merupakan putusan yang bersifat final dan mengikat<br />

serta tidak ada upaya hukum lain yang dapat ditempuh untuk<br />

mengubahnya. Berbeda dengan putusan Pengadilan Negeri yang<br />

bisa diajukan banding ke Pengadilan Tinggi atau kemudian diajukan<br />

kasasi serta peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. Putusan<br />

Mahkamah Konstitusi dikeluarkan untuk perkara yang diajukan<br />

pertama dan terakhir. Artinya, apabila suatu perkara sudah pernah<br />

ditangani oleh Mahkamah Konstitusi, maka perkara itu tidak<br />

dapat diajukan kembali kepada Mahkamah Konstitusi (nebis in<br />

idem), kecuali pada hal-hal tertentu yang diajukan dengan dasar<br />

konsititusionalitas yang berbeda.<br />

Selain itu, hal-hal spesifik yang menjadi karakter dari putusan<br />

Mahkamah Konstitusi antara lain dasar hukum untuk mengadilinya<br />

adalah berdasarkan pada UUD 1945 beserta sesuai dengan alat<br />

bukti dan keyakinan hakim. Putusan Mahkamah Konstitusi yang<br />

mengabulkan permohonan harus didasarkan pada sekurangkurangnya<br />

dua alat bukti serta juga mempertimbangkan faktafakta<br />

yang terungkap dalam persidangan. Putusan Mahkamah<br />

Konstitusi dihasilkan atas dasar musyawarah mufakat oleh sembilan<br />

hakim konstitusi. Setiap hakim konstitusi wajib menyampaikan<br />

pertimbangan atau pendapat tertulis terhadap perkara yang sedang<br />

ditangani. Dalam hal tidak bisa mencapai satu kata mufakat, maka<br />

putusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Hakim konstitusi<br />

yang tidak sependapat dengan putusan dari mayoritas hakim dapat<br />

menyampaikan pendapat berbeda (dissenting opinion) atau alasan<br />

berbeda (concurring opinion) yang ditampilkan di dalam putusan.<br />

Di dalam putusan Mahkamah Konstitusi dijelaskan secara<br />

ringkas pokok permohonan, keterangan dan fakta-fakta yang<br />

terungkap dipersidangan. Putusan juga berisi pertimbangan hukum<br />

yang menjadi dasar hakim konsitusi dalam memutus perkara.<br />

Bahkan Mahkamah Konstitusi dapat menyampaikan pendapat<br />

mahkamah atas perkara yang sedang ditangani. Dalam konteks ini,<br />

Mahkamah Konstitusi tidak saja bekerja untuk mencocok-cocokan<br />

Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi 199

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!