12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dijamin di dalam konstitusi. Dengan kata lain pemaknaan terhadap<br />

penguasaan negara atas tanah dan sumber daya alam lainnya (Pasal<br />

33 ayat 2 dan 3 UUD 1945) harus dibahas satu nafas ketentuan<br />

konstitusi yang menjamin hak milik privat (Pasal 28H ayat 1) dan<br />

hak ulayat masyarakat adat (Pasal 18B ayat 2 UUD 1945). Relasi<br />

antara ketiga konsep hubungan hukum atas tanah tersebut berada<br />

dalam edar konstitusional dimana yang satu tidak semena-mena bisa<br />

menegasikan yang lain.<br />

Penguatan Dasar Konstitusional Reforma Agraria<br />

UUD 1945 telah menjadi dasar bagi pengaturan hubungan-hubungan<br />

keagrarian sehingga dapat disebut sebagai konstitusi agraria. Konsepsi<br />

penguasaan negara atas tanah dan sumber daya alam lainnya serta<br />

pengaturan mengenai jaminan hak milik individu dan hak komunal<br />

masyarakat adat di dalam kontitusi menunjukan bahwa konstitusi<br />

Indonesia telah memadai sebagai konstitusi agraria. Namun<br />

ketentuan yang sudah ada membutuhkan cara penafsiran baru agar<br />

bisa dipergunakan sebagai dasar untuk melancarkan agenda reforma<br />

agraria. Pemaknaan konstitusi sebagai dasar melakukan reforma<br />

agraria bisa hadir dalam legislasi, kebijakan serta program pemerintah<br />

atau suatu penafsiran progresif dari Mahkamah Konstitusi dalam<br />

memberikan makna terhadap ketentuan di dalam konstitusi. Selain<br />

itu, penguatan dasar reforma agraria bisa pula dilakukan secara formal<br />

dengan perubahan atau amandemen konstitusi.<br />

Perubahan konstitusi melalui amandemen secara formal<br />

menunjukan perubahan yang fundamental bukan saja terhadap<br />

norma melainkan juga terhadap cara berkonstitusi. Amendemen<br />

formal adalah cara yang paling tegas untuk memperkuat dasar<br />

reforma agraria sebab perubahan terhadap norma konsititusi<br />

bukanlah proses yang biasa melainkan proses yang luar biasa yang<br />

menghendaki adanya konsensus tingkat tinggi atas suatu desain<br />

konstusional yang hendak dijalankan. Namun persoalannya untuk<br />

melakukan amandemen konstitusi di Indonesia secara prosedural<br />

tidaklah mudah dikarenakan perubahan tersebut harus diusulkan<br />

408<br />

Konstitusionalisme Agraria

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!