12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yaitu (1) Kekuatan mengikat, (2) Kekuatan pembuktian, dan (3)<br />

Kekuatan eksekutorial (Siahaan, 2006:252). Pertama, kekuatan<br />

mengikat. Kekuatan mengikat putusan Mahkamah Konstitusi,<br />

berbeda dengan putusan pengadilan biasa, yaitu tidak hanya<br />

meliputi pihak-pihak yang berperkara (interpartes) yaitu pemohon,<br />

pemerintah, DPR/DPD ataupun pihak terkait yang diizinkan<br />

memasuki proses perkara, tetapi putusan tersebut juga mengikat<br />

semua orang, lembaga negara dan badan hukum yang ada di wilayah<br />

Republik Indonesia. Ia belaku sebagai hukum sebagaimana hukum<br />

diciptakan pembuat undang-undang. Hakim Mahkamah Konstitusi<br />

dikatakan sebagai negative legislatoir yang putusannya bersifat erga<br />

omnes, yang ditujukan pada semua orang.<br />

Kedua, kekuatan pembuktian. Putusan Mahkamah Konstitusi<br />

yang telah menguji satu undang-undang, merupakan alat bukti<br />

yang dapat digunakan bahwa telah diperoleh satu kekuatan pasti<br />

(gezag van gewijsde) atas suatu perkara yang diputus oleh Mahkamah<br />

Konstitusi. Putusan Mahkamah Konstitusi yang telah berkekuatan<br />

tetap demikian dapat digunakan sebagai alat bukti dengan kekuatan<br />

pasti secara positif bahwa apa yang diputuskan oleh hakim itu telah<br />

benar dan dapat dipergunakan sebagai dasar bagi memutus suatu<br />

perkara yang ditangani oleh pengadilan lainnya.<br />

Ketiga, kekuatan eksekutorial. Hakim Mahkamah Konstitusi<br />

adalah negative-legislator dan putusannya berlaku sebagai undangundang<br />

tetapi tidak memerlukan perubahan yang harus dilakukan<br />

dengan amandemen atas undang-undang yang bagian tertentu<br />

dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945. Untuk itu, putusan<br />

Mahkamah Konstitusi perlu dimuat dalam berita negara agar<br />

setiap orang mengetahuinya. Putusan Mahkamah Konsitusi tidak<br />

memerlukan suatu lembaga khusus untuk melaksanakannya,<br />

sebab kualitas putusan Mahkamah Konstitusi, misalkan dalam<br />

pengujian undang-undang, sudah setara keberlakuannya dengan<br />

pembentukan undang-undang yang dibuat oleh Dewan Perwakilan<br />

Rakyat bersama-sama dengan Presiden.<br />

202<br />

Konstitusionalisme Agraria

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!