12.11.2015 Views

KONSTITUSIONALISME AGRARIA

1TBacat12

1TBacat12

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Peranan Swasta dalam Pengelolaan Tanah dan Sumber<br />

Daya Alam<br />

Konsep Konstitusional Penguasaan Negara berdasarkan putusan<br />

Mahkamah Konsitusi tidaklah mengharamkan keterlibatan<br />

swasta dalam pemanfaatan tanah dan sumber daya alam lainnya.<br />

Namun, dalam pengusahaan tanah dan sumber daya alam lainnya,<br />

sebagaimana dipertimbangkan oleh Mahkamah Konstitusi dalam<br />

putusan perkara No. No.002/PUU-I/2003, pemerintah harus<br />

mengutamakan atau mendahulukan (voorrecht) Badan Usaha Milik<br />

Negara. Hal serupa juga dipertimbangkan Mahkamah Konstitusi<br />

dalam putusan Perkara No. 36/PUU-X/2012 mengenai Pengujian UU<br />

No. 22 Tahun tentang Minyak dan Gas Bumi. Hal ini sejalan dengan<br />

pandangan Mohammad Hatta, salah satu founding leaders Indonesia<br />

yang mengemukakan:<br />

“... Cita-cita yang tertanam dalam Pasal 33 UUD 1945 ialah produksi<br />

yang besar-besar sedapat-dapatnya dilaksanakan oleh Pemerintah<br />

dengan bantuan kapital pinjaman dari luar. Apabila siasat ini tidak<br />

berhasil, perlu juga diberi kesempatan kepada pengusaha asing<br />

menanam modalnya di Indonesia dengan syarat yang ditentukan<br />

Pemerintah... Apabila tenaga nasional dan kapital nasional tidak<br />

mencukupi, kita pinjam tenaga asing dan kapital asing untuk<br />

melancarkan produksi. Apabila bangsa asing tidak bersedia<br />

meminjamkan kapitalnya, maka diberi kesempatan kepada mereka<br />

untuk menanam modalnya di Tanah Air kita dengan syarat-syarat<br />

yang ditentukan oleh Pemerintah Indonesia sendiri. Syarat-syarat<br />

yang ditentukan itu terutama menjamin kekayaan alam kita, seperti<br />

hutan kita dan kesuburan tanah, harus tetap terpelihara. Bahwa dalam<br />

pembangunan negara dan masyarakat bagian pekerja dan kapital<br />

nasional makin lama makin besar, bantuan tenaga dan kapital asing,<br />

sesudah sampai pada satu tingkat makin lama makin berkurang...”<br />

(Hatta, 2002:202-203).<br />

Sejalan dengan itu, jelas bahwa Pasal 33 UUD 1945 tidak<br />

“mengharamkan” peranan swasta dan privatisasi dalam pengelolaan<br />

sumber daya alam. Bahkan pihak swasta pun dapat memiliki sahamsaham<br />

dan badan usaha milik negara. Jadi tidak mutlak bahwa badan<br />

usaha milik negara sepenuhnya dimiliki oleh negara. Dengan kata lain,<br />

Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi 361

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!