prosidingshn2014
prosidingshn2014
prosidingshn2014
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Simposium Hukum Nasional 2014<br />
A telah merebut masa depan H yang mungkin lebih dari 20 tahun. Di<br />
sinilah yang harus dikaji ulang mengenai pengaplikasian pasal 289<br />
KUHP dalam menyelesaikan perkara.<br />
Esensi dan tujuan dari hukum di Indonesia adalah demi<br />
kebaikan masyarakatnya sendiri. Sejatinya hukum dibuat untuk<br />
manusia, bukan manusia untuk hukum.<br />
E. Kesimpulan dan Saran<br />
Di Indonesia masih banyak kasus-kasus tentang kekerasan<br />
seksual Indonesia yang belum terbongkar. Meskipun kasusnya sudah<br />
teridentifikasi, proses penyelidikan dan peradilan sering terlambat.<br />
Lemahnya hukum di Indonesia juga dianggap sebagai pemicu mengapa<br />
kekerasan seksual terhadap anak-anak masih banyak terjadi.<br />
Perlu adanya kerjasama antara penegak hukum dan masyarakat<br />
sehingga masyarakat mau untuk melaporkan tindak kekerasan seksual<br />
tersebut dan para penegak hukum dapat memprosesnya dengan adil.<br />
Karena hukum diciptakan untuk manusia, bukan manusia untuk hukum.<br />
Sebenarnya upaya pencegahan yang paling ampuh adalah<br />
dengan membentengi diri kita sendiri dengan nilai dan norma yang<br />
berlaku. Dengan tertanamnya sebuah nilai dan norma yang baik akan<br />
timbul pula pemikiran yang positif dan tindakan terpuji.<br />
Berikut ini adalah upaya pencegahan yang mungkin dapat<br />
dilakukan:<br />
1. Menanamkan nilai dan norma yang berlaku<br />
Seperti yang sebelumnya sudah disinggung bahwa dengan adanya<br />
penanaman sifat dan sikap yang baik kepada semua orang dan tak<br />
terkecuali, maka akan menimbulkan sifat positif yang baik pula.<br />
2. Perlu adanya tinjauan kembali terhadap undang-undang yang<br />
berhubungan dengan anak-anak, khususnya adalah tentang<br />
kekerasan seksual<br />
Tak sedikit orang yang menganggap bahwa hukuman pelaku<br />
kekerasan seksual terlalu ringan dan dirasa tidak adil karena<br />
hukuman dianggap ringan. Hal ini tentu tidak menimbulkan efek<br />
jera terhadap pelaku kekerasan seksual dan pelaku tetap berada<br />
pada penyimpangan seks tersebut. Lebih khawatirnya lagi adalah<br />
ketika munculnya pelaku-pelaku kekerasan seksual yang baru.<br />
3. Adanya sex education dengan proporsi yang sesuai<br />
Ini menjadi perdebatan yang serius karena jika kita salah satu<br />
langkah saja maka akan menyimpang. Tidak semua masyarakat<br />
setuju dengan sex education. Mereka yang tidak setuju adalah<br />
karena dipandang anak-anak belum harus mengetahui hal tabu<br />
tersebut, karena umur mereka masih belum dewas, hal ini<br />
dikhawatirkan malah sebaliknya, mereka akan penasaran dan<br />
mencoba melakukan hal tersebut. Mereka yang setuju adalah karena<br />
75