29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

perempuan. Dengan cara pandang seperti ini, maka corak pemikiran<br />

masyarakat Amerika terhadap kekerasan seksual menjadi lebih sensitif<br />

dan tegas.<br />

Upaya Memahami Kekerasan Seksual<br />

Persoalan kekerasan seksual ternyata memiliki keterkaitan<br />

dengan persoalan kultur dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat.<br />

Pada masyarakat yang memiliki hubungan sosial yang timpang antara<br />

lelaki dan perempuan, maka kekerasan seksual lebih mudah terjadi. Ini<br />

disebabkan karena masyarakat cenderung bersifat permisif terhadap<br />

tindakan kekerasan seksual. Dengan kata lain, kepekaan terhadap<br />

kekerasan seksual pada masyarakat yang patriarkis adalah rendah.<br />

Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap<br />

kekerasan seksual, saya rasa ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu<br />

yuridis dan kultural. Cara yuridis yaitu dengan melakukan penegakan<br />

hukum formal terhadap pelaku tindak kekerasan seksual. Melalui cara<br />

ini, masyarakat akan melihat bahwa kekerasan seksual merupakan<br />

tindakan yang melanggar norma hukum, sehingga layak diberi hukuman<br />

yang berat. Selain itu, melalui penegakan hukum formal ini, akan<br />

mendorong para korban kejahatan seksual berani melapor, karena<br />

dengan cara ini mereka merasa mendapat perlindungan, baik terhadap<br />

hak, harkat dan martabatnya sebagai manusia melalui jalur hukum.<br />

Cara kultural adalah melakukan sosialisasi mengenai<br />

kekerasan seksual melalui dialog langsung dari hati ke hati kepada<br />

berbagai pihak, khususnya kaum perempuan mengenai berbagai hal<br />

yang masuk dalam kategori tindak kekerasan seksual, dan upaya-upaya<br />

untuk menanggulanginya. Pengalaman yang saya peroleh selama<br />

melakukan pendampingan terhadap korban tindak kekerasan bersama<br />

Yayasan Puan Amal Hayati, rata-rata para korban mengalami syok dan<br />

depresi yang dalam. Mereka merasa malu untuk melaporkan hal<br />

tersebut kepada pihak lain/diketahui oleh orang lain. Kedua, seringkali<br />

korban yang melapor, justru diperlakukan/direndahkan harkat dan<br />

martabatnya. Ketiga, proses penanganan yang berbelit-belit dan<br />

melelahkan.<br />

Berdasarkan hal-hal sebagaimana disebutkan di atas, maka<br />

cara efektif yang bisa diterapkan kepada masyarakat Indonesia terhadap<br />

kekerasan seksual adalah mengubah pola pikir masyarakat serta pihakpihak<br />

yang bersangkutan untuk melepaskan diri dari jeratan budaya<br />

patriarki melalui pendekatan dialog dari hati ke hati secara intensif.<br />

Cara seperti ini tidak hanya bisa mengubah pandangan dan pola pikir,<br />

tetapi juga membuat para korban memiliki tempat bersandar dan teman<br />

dialog yang terbuka untuk mengungkapkan berbagai persoalan. Dengan<br />

demikian mereka akan terbiasa mengungkapkan persoalan seksual yang<br />

dianggap tabu secara terbuka. Melalui cara-cara seperti ini maka akan<br />

23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!