29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

Islam diatur dengan Qanun Aceh.Setiap pemeluk agama Islam di Aceh<br />

wajib menaati dan mengamalkan syari‟at Islam. Undang-undang juga<br />

memberikan keleluasaan bagi Aceh untuk mengatur kehidupan<br />

masyarakat sesuai dengan ajaran Islam. Dibentuknya hukum syariat<br />

islam ini sendiri adalah bukan tanpa tujuan. Syariat islam secara teori<br />

mempunyai dua fungsi; fungsi pengatur dan fungsi pelindung. Syariat<br />

islam berperan sebagai aturan diantara kaum muslim dengan muslim,<br />

kaum muslim dengan non muslim juga dengan lingkungan sekitarnya<br />

sehingga terciptalah kehidupan masyarakat yang penuh harmoni.<br />

Dengan peranan tersebut syariat islam dapat dikatakan memiliki fungsi<br />

pengatur. Fungsi ini membagi secara jelas apa yang menjadi hak dan<br />

kewajiban bagi seluruh kaum muslim.Kemudian selain itu syariat islam<br />

juga punya fungsi pelindung. Fungsi ini bertujuan melindungi umat<br />

muslim dari hal-hal yang sifatnya merusak. Yang harus dilindungi disini<br />

adalah agama, jiwa, keturunan, akal, harta, kehormatan dan rasa aman.<br />

Kesimpulannya adalah syariat islam memegang peranan vital dalam<br />

kehidupan masyarakat muslim di Aceh khususnya.<br />

Namun, dalam pemberlakuan syariat islam ini tidak melulu<br />

mulus, karna budaya masyarakat Aceh tidak murni lagi budaya islam,<br />

tetapi sudah terkontaminasi dengan budaya barat. Tak ayal jika pola<br />

pikir masyarakat muslim sudah bergeser kebarat-baratan. Akibatnya,<br />

pelaksanaannya pun kacau. Padahal implementasi yang diinginkan dari<br />

adanya syariat islam ini ialah untuk menjaga kepentingan sesama<br />

muslim yang berlandaskan islam. Seperti yang diketahui, semua agama<br />

termasuk islam sangat membenci adanya kekerasan. Apalagi kekerasan<br />

yang dilakukan antar sesama muslim. Nah ketika kasus kekerasan<br />

seksual mulai marak terjadi di Aceh, orang mulai bertanya, pada aspek<br />

yang bagaimana syari‟at islam ini dijalankan. Yang padahal berjalan<br />

atau tidaknya hukum syariat Islam ini sendiri tergantung pada keadaan<br />

masyarakatnya. Jika saja semua masyarakat di Aceh mampu<br />

menghormati menjunjung tinggi pemberlakuan hukum syariat islam di<br />

Aceh yang sesuai moral, maka insyaallah kasus seperti kekerasan tidak<br />

akan pernah terjadi di bumi Serambi Mekkah ini.<br />

E. Kesimpulan dan Saran<br />

Pertama, Aceh dikenal sebagai daerah konflik antara<br />

pemerintah dengan kelompok separatis. Namun seperti yang sudah<br />

dialami, ternyata konflik yang terjadi tak hanya sebatas antara<br />

pemerintah dan kelompok separatis saja, melainkan juga konflik atas<br />

Hak Asasi Manusia-nya kaum perempuan dan anak. Perempuan<br />

mendapat kekerasan paling keji pada masa-masa itu. Kemiskinan dan<br />

kemelaratan saat itu menjadi motif utama terjadinya kekerasan seksual<br />

dimana-mana. Apa yang dilakukan pemerintah? Kebijakan. Pemerintah<br />

membuat kebijakan untuk memberdayakan kaum perempuan dan anak<br />

168

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!