29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

Artinya, kalau bagian lain dari hukum itu tidak cukup untuk<br />

menegakkan norma-norma yang diakui oleh hukum, barulah hukum<br />

pidana diterapkan. Istilah hukuman dan pidana yang dalam bahasa<br />

Belanda hanya dikenal satu istilah untuk keduanya yaitu straf. Istilah<br />

hukuman adalah istilah umum untuk segala macam sanksi baik perdata,<br />

administratif, disiplin, dan pidana. Sedangkan istilah pidana diartikan<br />

sempit yaitu berkaitan dengan hukum pidana. Tujuan hukum pidana<br />

tidak melulu dicapai dengan pengenaan pidana, tetapi juga dapat berupa<br />

upaya represif yang kuat berupa tindakan-tindakan pengamanan.<br />

Tujuan hukum pidana lainnya adalah reformasi. Reformasi<br />

berarti memperbaiki atau merehabilitasi penjahat menjadi orang baik<br />

dan berguna bagi masyarakat. Masyarakat akan memperoleh<br />

keuntungan dan tiada seorang pun yang merugi jika penjahat menjadi<br />

baik. Reformasi perlu digabung dengan tujuan yang lain seperti<br />

pencegahan. Akan tetapi, terdapat banyak kritikan bahwa reformasi<br />

tidak selalu berhasil. Ketidakberhasilannya dapat dilihat dari banyaknya<br />

residivis setelah keluar dari penjara. Sehingga kiranya perlu adanya<br />

peningkatan kualitas dari penjara itu sendiri.<br />

Berkaitan dengan tujuan pidana yang garis besarnya telah<br />

disebutkan sebelumnya, maka munculah teori-teori mengenai hal<br />

tersebut. Ada tiga golongan utama teori untuk membenarkan penjatuhan<br />

pidana:<br />

a. Teori absolut atau teori pembalasan (vergeldings theorien)<br />

b. Teori relatif atau tujuan (doeltheorien)<br />

c. Teori gabungan (verenigingstheorien)<br />

Teori yang pertama muncul pada abad ke-18, dianut antara lain<br />

oleh Immanuel Kant, Herbart, Stahl, Leo Polak, dan beberapa sarjana<br />

yang mendasarkan teorinya pada filsafat Katolik dan juga sarjana<br />

hukum Islam yang mendasarkan teorinya pada ajaran qisas Al Quran.<br />

Teori pembalasan mengatakan bahwa pidana tidaklah bertujuan untuk<br />

hal yang praktis seperti memperbaiki sifat penjahat, namun kejahatan<br />

itu sendirilah yang mengandung unsur-unsur untuk dijatuhkannya<br />

pidana. Pidana secara mutlak ada, karena dilakukan secara kejahatan. 4<br />

Variasi-variasi teori pembalasan juga diperinci oleh Leo Polak<br />

menjadi:<br />

a. Teori pertahanan kekuasaan hukum atau pertahanan kekuasaan<br />

pemerintah negara (rechtsmacht of gezagshanddhaving)<br />

b. Teori kompensasi keuntungan (voordeelscompensatie)<br />

c. Teori melenyapkan segala sesuatu yang menjadi akibat suatu<br />

perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan penghinaan<br />

(onrechtsfustrering en blaam)<br />

2008), hlm. 1.<br />

4 Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum Pidana, (Jakarta: Rineka Cipta,<br />

56

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!