prosidingshn2014
prosidingshn2014
prosidingshn2014
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Simposium Hukum Nasional 2014<br />
PENINGKATAN PERAN PEMERINTAH DAN PARTISPASI<br />
MASYARAKAT DALAM MEMERANGI<br />
KEKERASAN SEKSUAL 1<br />
Oleh: Meutia Farida Hatta Swasono<br />
Pendahuluan<br />
Seminar ini membahas mengenai kekerasan seksual dalam<br />
konteks pluralitas di NKRI. Indonesia adalah negara bangsa dengan<br />
penduduk yang seimbang jumlahnya dari segi jenis kelamin. Salah satu<br />
ciri khas Indonesia adalah komposisi penduduknya yang terdiri dari<br />
sekitar 745 suku bangsa dan sub suku bangsa yang tersebar di seluruh<br />
wilayah kedaulatan NKRI. Nenek-moyang mereka masuk ke Kepulauan<br />
Nusantara melalui gelombang-gelombang migrasi dalam proses yang<br />
sangat lama sejak era preshistori. Penduduk multikultural dengan<br />
masing-masing kebudayaan suku bangsanya ini pada tanggal 17<br />
Agustus 1945 dipersatukan sebagai Bangsa Indonesia dalam negara<br />
bangsa RI, kini dikenal dengan sebutan populer NKRI. Bagi Bangsa<br />
Indonesia ini, para pendiri negara telah menyusun suatu kebudayaan<br />
nasional yang terdiri dari Pancasila sebagai perangkat nilai budaya<br />
nasional dan UUD 1945 sebagai perangkat norma budaya nasional.<br />
Kebudayaan suku bangsa tetap dianut dalam interaksi warga suku<br />
bangsa, sedangkan kebudayaan nasional digunakan sebagai acuan<br />
berperilaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keduanya<br />
berjalan seiring dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.<br />
Budaya Kekerasan dalam Multikulturalisme Indonesia<br />
Adanya dominasi budaya patriarkii dalam multikulturalisme<br />
Indonesia memang perlu diakui, namun penulis tidak beranggapan<br />
bahwa semua sukubangsa di Indonesia berpandangan dan berperilaku<br />
sewenang-wenang terhadap perempuan sebagai akibat dari adanya<br />
pandangan budaya bahwa kekerasan seksual atas perempuan dianggap<br />
wajar. Sebaliknya pada banyak sukubangsa, nilai-nilai budaya mereka<br />
mengajarkan bahwa perempuan harus dihormati, lebih-lebih perempuan<br />
yang merupakan keluarganya sendiri. Sebagian suku bangsa juga<br />
1 Makalah diajukan pada Seminar dalam rangka Simposium Hukum<br />
Nasional 2014 dengan tema “ Kekerasan Seksual dalam Konsep Pluralitas di<br />
Negara Indonesia”, diselenggarakan oleh BEM FHUI di Depok pada tanggal<br />
18 November 2014. Penulis adalah Guru Besar Antropologi di FISIP-UI.<br />
7