29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

Pasal tersebut mengkategorikan kekerasan sebagaimana menjadi 3<br />

(tiga) macam, yaitu kekerasan fisik, psikis, dan seksual. Kemudian<br />

pasal tersebut juga mencantumkan upaya yang dilakukan terhadap<br />

anak korban kekerasan serta memberikan larangan untuk<br />

membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta<br />

melakukan kekerasan.<br />

Selain memberikan kewajiban dan tanggung jawab kepada<br />

pemerintah, undang-undang ini juga memberikan hak kepada anak<br />

untuk mendapatkan perlindungan dari orang tua, wali, atau pihak<br />

lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhannya,<br />

termasuk perlindungan dari kekerasan seksual sebagaimana yang<br />

tercantum dalam pasal 13 ayat (1).<br />

b) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan<br />

Kekerasan Dalam Rumah Tangga<br />

Pada UU ini pengaturan mengenai kekerasan seksual terhadap anak<br />

tidak seluas pengaturan kekerasan seksual terhadap anak yang<br />

terdapat pada UU Perlindungan Anak. Hal itu karena undangundang<br />

ini hanya terbatas dalam lingkup rumah tangga. Namun,<br />

walaupun demikian pengaturan mengenai kekerasan seksual pada<br />

undang-undang ini begitu tegas dituangkan dalam pasal-pasalnya.<br />

Seperti pada pasal 5 yang berbunyi:<br />

“Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah<br />

tangga terhadap orangdalam lingkup rumah tangganya,<br />

dengan cara:<br />

a. kekerasan fisik;<br />

b. kekerasan psikis;<br />

c. kekerasan seksual; atau<br />

d. penelantaran rumah tangga”<br />

Pasal inimemberikan larangan kepada setiap orang untuk<br />

melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam<br />

lingkup rumah tangganya, dengan cara kekerasan fisik, kekerasan<br />

psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran rumah tangga.<br />

Kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 tersebut<br />

juga termasuk kekerasan seksual terhadap anak. Pengaturan<br />

mengenai kekerasan seksual tersebut juga dijelaskan kembali pada<br />

pasal 8 yang mengatur lebih lanjut mengenai hal-hal yang<br />

terkategori sebagai kekerasan seksual dalam undang-undang ini,<br />

yaitu pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang<br />

yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut dan pemaksaan<br />

hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah<br />

tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan<br />

33

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!