29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

Rekomendasi 6.1 Sudah terjawab di RKUHP, yaitu dengan pemidanaan<br />

terhadap pemerkosaan atau percabulan anak yang dilakukan oleh kerabat<br />

lebih besar ancaman pidananya.<br />

Pasal 294 KUHP mengatur ketentuan mengenai perbuatan cabul yang<br />

dilakukan oleh orang tua kepada anaknya atau anak tiri, anak pungut<br />

ataupun anak yang di bawah pengawasannya. Pasal ini memuat ketentuan<br />

pidana yang lebih ringan daripada perbuatan cabul yang dilakukan oleh<br />

orang yang korbannya tidak di bawah pengawasan orang tersebut. Padahal<br />

seharusnya pelaku dijatuhi hukuman pidana yang lebih berat, mengingat<br />

korban pasti memberikan kepercayaan lebih dan mengharapkan<br />

perlindungan dari orang yang dekat dengannya atau kerabatnya. Mengenai<br />

hal ini sebenarnya sudah diatur dalam RKUHP, yaitu perbuatan cabul dan<br />

perkosaan anak yang dilakukan oleh kerabat dijatuhi sanksi pidana yang<br />

lebih berat.<br />

<br />

Poin 6.2 Adanya kekosongan hukum, karena tidak diaturnya pemerkosaan<br />

terhadap anak, anak tiri, anak angkat atau anak yang berada di bawah<br />

pengawasan pelaku.<br />

Rekomendasi 6.2 Mengenai masalah poin 2 dan 3, adanya pengaturan<br />

mengenai masalah diatas dalam Pasal tertentu.<br />

Pasal ini hanya mencakup “perbuatan cabul” terhadap anak, anak tiri, anak<br />

pungut, ataupun anak yang ada di bawah pengawasannya. Tindakan<br />

pemerkosaan tidak termasuk ke dalam ruang lingkup pasal ini. Dalam hal<br />

ini, terdapat kekosongan hukum karena tidak ada ketentuan yang mengatur<br />

mengenai perkosaan terhadap anak, anak tiri, anak pungut, ataupun anak<br />

yang ada di bawah pengawasannya sehingga pelaku perkosaan tersebut<br />

hanya dapat dikenai pasal 294 KUHP mengenai perbuatan cabul ini,<br />

padahal pelaku tindak pidana perkosaan seharusnya diberikan sanksi yang<br />

lebih berat dibandingkan pelaku tindak pidana perbuatan cabul mengingat<br />

tindak pidana perkosaan jauh lebih merugikan korban baik rohani maupun<br />

jasmani dibandingkan perbuatan cabul. Dengan demikian, mengenai hal ini<br />

sebaiknya diatur dengan ketentuan yang lebih lanjut.<br />

7. PASAL 295<br />

Poin 7.1 Pasal 295 hanya mengatur mengenai perbuatan yang menyebabkan<br />

atau mempermudah perbuatan cabul, sehingga terdapat kekosongan hukum<br />

untuk perbuatan yang menyebabkan atau mempermudah pemerkosaan<br />

Rekomendasi 7.1 Meminta agar perbuatan yang menyebabkan atau<br />

mempermudah pemerkosaan diatur dalam RKUHP.<br />

Pasal 295 KUHP mengatur mengenai perbuatan yang menyebabkan atau<br />

memudahkan dilakukannya perbuatan cabul. Dinyatakan pada pasal tersebut<br />

“(1) Diancam dengan:<br />

1. dengan pidana penjara paling lama lima tahun barang siapa dengan<br />

sengaja menyebabkan atau memudahkan dilakukannya perbuatan<br />

194

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!