prosidingshn2014
prosidingshn2014
prosidingshn2014
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Simposium Hukum Nasional 2014<br />
dokter. Jika hasil pemeriksaan korban yang diperiksa adalah atas<br />
inisiatif sendiri dan bukan atas permintaan pihak kepolisian, maka hasil<br />
pemeriksaan tersebut tidak dapat dijadikan visum, melainkan hanya<br />
sebatas surat keterangan. Dalam pemeriksaan ini, pihak keluarga,<br />
teman, perawat, atau petugas dapat mendampingi. Orang-orang yang<br />
mendampinginya ini juga berperan sebagai saksi dalam pemeriksaan<br />
yang dilakukan.<br />
Hasil visum ini menjadi salah satu alat bukti dalam proses<br />
pembuktian kasus perkosaan yang akan melengkapi alat bukti lain<br />
(keterangan saksi korban dan keterangan ahli) yang menguatkan dugaan<br />
telah terjadinya kasus perkosaan terhadap korban. Terpenuhinya alatalat<br />
bukti dalam suatu perkara tidak menjamin bahwa terdakwa akan<br />
dijatuhi hukuman setimpal. Dikarenakan seorang hakim mempunyai<br />
hak prerogatif untuk memutuskan perkara tersebut sesuai dengan<br />
keyakinannya (keyakinan hakim). Apabila hakim tidak berkeyakinan,<br />
maka terhadap terdakwa bisa saja divonis bebas dan alat-alat bukti<br />
tersebut menjadi sia-sia. Kasus seperti ini pernah terjadi di Pulau<br />
Samosir, Sumatra Utara pada Pengadilan Negeri Balige karena korban<br />
mengalami keterbelakangan mental.<br />
Divonis bebasnya seorang terdakwa dalam persidangan<br />
berdampak sangat buruk bagi korban, keluarga korban, maupun<br />
masyarakat karena tujuan hukum untuk keadilan, hukum yang memberi<br />
kepastian, dan hukum yang memberikan manfaat, tidak tercapai.<br />
E. Etika Aparat Penegak Hukum dalam Pemeriksaan<br />
Kata “etika” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia<br />
mempunyai pengertian ilmu tentang apa yang baik dan buruk, tentang<br />
hak dan kewajiban moral (akhlak), kumpulan asas yang berkenaan<br />
dengan akhlak, dan nilai-nilai yang benar maupun yang salah, yang<br />
dianut suatu golongan atau masyarakat. 10<br />
Pada proses pemeriksaan kasus perkosaan, sangat dibutuhkan<br />
etika profesi yang baik dari aparat penegak hukum. Proses pemeriksaan<br />
yang menjadi kewenangan penyidik kepolisian, kejaksaan, dan hakim<br />
sangat vital peranannya terhadap materi pemeriksaan yang akan<br />
mengarah ke pembuktian untuk mengungkap pelaku dari perkosaan.<br />
Permasalahan yang kerap terjadi mengenai etika profesi aparat penegak<br />
hukum yakni dalam proses pemeriksaan, aparat seringkali melontarkan<br />
pertanyaan-pertanyaan bahkan celotehan yang mengintimidasi dan<br />
menyudutkan korban sehingga mengakibatkan korban menjadi semakin<br />
tertekan, menderita, dan shock.<br />
10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa<br />
Indonesia, Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996).<br />
95