29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

kasus-kasus kekerasan seksual. LSM tersebut mendampingi korban dari<br />

penyidikan hingga persidangan dan memberikan terapi psikologi agar<br />

mental korban kekerasan seksual tumbuh kembali setelah down<br />

terhadap kejadian yang di alaminya. Pendampingan dan perlindungan<br />

korban kasus kekerasan seksual di Kota Padang merujuk dalam pasal<br />

28D ayat (1) UUD 1945 yang isinya menyebutkan setiap orang berhak<br />

atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil<br />

serta perlakuan sama di hadapan hukum. Oleh karena itu, mati-matian<br />

LSM pembela hak korban kekerasan seksual di Kota Padang agar<br />

kasusnya benar-benar ditangani oleh aparat hukum dan LSM tersebut<br />

tidak hanya mendampingi korban namun juga mendukung agar tetap<br />

semangat dan tidak merasa hidupnya sudah hancur karena perbuatan<br />

pelaku.<br />

Ini semua demi kepastian hukum dan menjunjung harkat dan<br />

martabat wanita Minangkabau yang secara adat akan menjadi Bundo<br />

Kanduang bagi anak dan kemenakannya. Sesuai dengan asas legalitas<br />

dalam pasal 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)<br />

menyebutkan bahwa, “Tiada suatu perbuatan yang dapat di hukum,<br />

kecuali ada aturan yang mengaturnya”. Ini mempertegas bahwa tindak<br />

kekerasan seksual perlu ditangani dan penafsiran pemerkosaan tidak<br />

meringankan hukuman si pelaku namun justru harus memberatkan si<br />

pelaku akibat perbuatannya. Sehingga tidak ada lagi kasus-kasus<br />

kekerasan seksual yang disepelekan oleh aparat hukum akibat asumsi<br />

bahwa kekerasan seksual merupakan tindak kesusilaan merujuk<br />

moralitas yang penyelesaiaannya cukup dengan cara mediasi<br />

kekeluargaan. Demi menjunjung hukum dan HAM di Indonesia tercinta<br />

ini, hak-hak korban haruslah kita perjuangkan demi kepastian hukum<br />

dan harkat martabat korban yang telah ternodai. Semoga para pejuang<br />

pembela, pelindung, dan pendamping korban kekerasan seksual di<br />

Indonesia khususnya Sumatera Barat tidak lekang oleh waktu.<br />

C. Kesimpulan dan Saran<br />

Akhirnya dapat kita simpulkan dari contoh kasus dan realita<br />

penegakan hukum yang terjadi di Kota Padang, bahwa kekerasan<br />

seksual dapat dipicu oleh tayangan pornografi dan juga banyaknya<br />

tempat-tempat yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk melakukannya.<br />

Hal ini tentu saja dapat dicegah apabila Pemerintah, DPR, dan<br />

Kepolisian tegas mencegah kekerasan sesksual dengan mempertegas<br />

Undang-Undang Pornografi yang sempat ditolak dan juga membuat satu<br />

undang-undang khusus tentang tindak kekerasan seksual sehingga<br />

ketika ada kasus-kasus yang demikian polisi tidak menggunakan delikdelik<br />

KUHP yang membuat pelaku kekerasan seksual dihukum seberatberatnya.<br />

Semoga dengan adanya makalah ini kepolisian akan<br />

mempertegas wewenanngnya sesuai hukum yang berlaku.<br />

102

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!