29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

Upaya mendukung kebangkitan kelompok marginal, termasuk<br />

perempuan, menjadi individu-individu yang mandiri antara lain<br />

dilakukan dengan pemberdayaan sosial ekonomi. Namun ini masih<br />

tidak cukup, terutama bagi perempuan korban kekerasan yang<br />

berlangsung dengan sistematis. Perempuan tersebut membutuhkan<br />

perlindungan sampai mereka betul-betul berdaya. Karena itu,<br />

Negara dan masyarakat harus bekerja sama, tidak hanya dengan<br />

menyediakan perlindungan legal tetapi juga upaya alternatif, antara<br />

lain dengan mendirikan rumah-rumah aman atau shelters.<br />

Pembangunan rumah aman tidak selalu memperoleh dukungan<br />

karena ada pihak-pihak yang khawatir bahwa rumah aman<br />

mendorong perempuan untuk lari dari rumah. 3<br />

4. Maraknya kekerasan seksual di Aceh<br />

Ketidaktuntasan penegakan hukum dalam persoalan ini<br />

membuat kekerasan seksual di Aceh semakin banyak terjadi. Seperti<br />

halnya di daerah lain di Indonesia, Aceh memilikiinstansi maupun<br />

institusi yang menangani kasus kekerasan seksual. Badan<br />

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan terhadap Anak (BP3A),<br />

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak<br />

(P2TP2A) sebagai Unit Pelaksanaan Teknis,Lembaga Bantuan Hukum<br />

(LBH) Anak, Balai Syura Ureung Inong Aceh (Aceh Woman Council),<br />

hingga di tingkat kecamatan yang dikenal dengan Asisten Fasilitator<br />

Kecamatan (AFK)yang telah mendapat pelatihan para legal dari World<br />

Bank bekerjasama dengan forum Lembaga Swadaya Masyarakat.<br />

Balai Syura Ureung Inong Aceh mencatat, terhadap kekerasan<br />

yang dialami oleh anak yang berusia 2-18 Tahun ditahun 2011 hingga<br />

2012 adalah sejumlah 66 kasus. Tercatat juga 27 kasus incest<br />

(kekerasan seksual yang dilakukan oleh anggota keluarga) yang<br />

menimpa anak di ranah rumah tangga.Tak hanya mencatat 27 kasus<br />

incest, Balai Syura juga menyebutkan dari 1.060 kasus kekerasan<br />

terhadap perempuan dan anak yang terjadi sepanjang 2011-2012<br />

diketahui 73,6 persen diantaranya adalah kekerasan yang terjadi<br />

didalam rumah tangga. Sisanya sebesar 26,3% merupakan kekerasan<br />

yang terjadi didalam masyarakat. Dari kedua kategori kekerasan<br />

tersebut, kekerasan seksual terhadap perempuan dan anakpaling banyak<br />

terjadi di ranah rumah tangga.<br />

Ketua Presidium Balai Syura Ureung Inong Aceh, Nursiti,<br />

mengatakan kekerasan seksual terhadap anak merupakan sebuah kondisi<br />

yang sangat memprihatinkan dan sangat tidak berperikemanusiaan,<br />

Karena anak adalah tanggung jawab kita bersama yang harus dilindungi<br />

keselamatan, kesejahteraan dan masa depannya. Anak-anak yang<br />

3 Ibid, hlm. 7.<br />

165

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!