prosidingshn2014
prosidingshn2014
prosidingshn2014
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Simposium Hukum Nasional 2014<br />
PERLINDUNGAN DAN PENDAMPINGAN KORBAN<br />
KEKERASAN SEKSUAL DI BANYUMAS JAWA TENGAH<br />
Oleh: Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman<br />
Abstrak<br />
Korban kekerasan seksual berpotensi untuk menjadi pelaku kejahatan<br />
serupa. Untuk itu, perlu dilakukan perlindungan dan pendampingan<br />
korban kekerasan seksual. Walaupun tidak semua korban kekerasan<br />
seksual akan menjadi pelaku tindak kejahatan kekerasan seksual di<br />
masa yang akan datang tetapi tindakan preventif harus tetap dilakukan.<br />
Makalah ini disusun, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk<br />
menghentikan kekerasan seksual dengan memberikan gambaran<br />
perlunya perlindungan dan pendampingan korban kekerasan seksual<br />
sehingga meminimalisir terjadinya peristiwa korban kekerasan seksual<br />
menjadi pelaku kekerasan seksual. Alasan lain mengapa perlunya<br />
perlindungan dan pendampingan korban kekerasan seksual adalah<br />
dengan melihat dampak dari kekerasan seksual yang sangat<br />
mengerikan bagi korban. Kebanyakan korban kekerasan seksual<br />
merasakan kriteria psychological disorder yang disebut post-traumatic<br />
stress disorder (PTSD), simtom-simtomnya berupa ketakutan yang<br />
intens terjadi, kecemasan yang tinggi, emosi yang kaku setelah<br />
peristiwa traumatis. Beitch-man et al (dalam Tower, 2002), korban<br />
yang mengalami kekerasan membutuhkan waktu satu hingga tiga tahun<br />
untuk terbuka pada orang lain.<br />
A. Latar Belakang<br />
Korban kekerasan seksual berpotensi untuk menjadi pelaku<br />
kejahatan serupa. Untuk itu, perlu dilakukan perlindungan dan<br />
pendampingan korban kekerasan seksual. Walaupun tidak semua<br />
korban kekerasan seksual akan menjadi pelaku tindak kejahatan<br />
kekerasan seksual di masa yang akan datang tetapi tindakan preventif<br />
harus tetap dilakukan.<br />
Sejauh ini, tindakan-tindakan baik represif atau preventif belum<br />
dilakukan dengan maksimal, karena memang belum terstruktur dan<br />
terprogram dengan baik. Pemerintah dan seluruh pihak harus dapat<br />
benar-benar memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini, agar<br />
korban kejahatan tidak berpotensi menjadi pelaku, begitu juga dengan<br />
pelaku agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.<br />
118