prosidingshn2014
prosidingshn2014
prosidingshn2014
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Simposium Hukum Nasional 2014<br />
pidana perkosaan dapat bebas dari tuntutan. Oleh karena itu, delegasi SHN<br />
merekomendasikan revisi terhadap pasal 287 KUHP, bahwasanya jenis<br />
delik pasal 287 KUHP adalah jenis delik biasa bukan jenis delik aduan,<br />
sehingga yang dapat melakukan penuntutan tidak hanya korban saja.<br />
<br />
Poin 3.3 Pidana penjara dalam rumusan pasal 287 lebih ringan<br />
dibandingkan dengan pidana penjara dalam rumusan pasal 285, padahal di<br />
dalam pasal 287 korbannya adalah anak yang akan menjadi penerus bangsa.<br />
Rekomendasi 3.3 Memperberat ancaman pidana dalam RKUHP.<br />
Persamaan status yang dimaksud dalam Poin 3.1 dapat dilihat dari<br />
ancaman hukuman penjara yang sama dari pasal 287 dengan pasal 286<br />
KUHP, yaitu 9 tahun. Seharusnya ancaman hukuman pidana terhadap<br />
korban anak-anak sebagaimana telah diatur dalam pasal 287 memiliki<br />
ancaman hukuman pidana yang sama atau bahkan lebih berat dibandingkan<br />
dengan ancaman hukuman pidana dalam pasal 286. Selain karena dapat<br />
mengindikasikan bahwa semakin muda umur korban maka semakin ringan<br />
hukumannya, hal ini disebabkan terutama karena anak-anak merupakan<br />
penerus bangsa.<br />
Tidak hanya fakta kekerasan seksual, dampak yang dialami korban<br />
kekerasan seksual juga masih luput dari perhatian serius masyarakat.<br />
Terdapat beberapa dampak yang dapat timbul pada korban kekerasan<br />
seksual, terutama perkosaan dan pelecehan. Dampak-dampak tersebut<br />
antara lain dampak langsung, dampak perilaku, dampak psikologis, dampak<br />
fisik, meliputi depresi, gangguan stres pasca trauma, kegelisahan, gangguan<br />
makan, rasa rendah diri yang buruk, perubahan perilaku seksual,<br />
psikopatologi, penyakit alamat kelamin, adiksi terhadap zat-zat berbahaya,<br />
bahkan berujung pada kematian. Dampak-dampak tersebut akan dialami<br />
oleh setiap anak yang menjadi korban kekerasan seksual, baik jangka<br />
pendek maupun jangka panjang. Delegasi SHN merekomendasikan untuk<br />
ditentukannya perbedaan pemidanaan yang tegas antara korban yang tidak<br />
berdaya dengan anak, dimana kasus pemerkosaan terhadap anak seharusnya<br />
ancaman pidananya lebih berat dibandingkan dengan kasus pemerkosaan<br />
terhadap orang dewasa yang tidak berdaya.<br />
Namun, selain KUHP, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang<br />
Perlindungan Anak juga sudah memberikan perlindungan khusus bagi anakanak<br />
yang mengalami kekerasan seksual.<br />
4. PASAL 288<br />
Poin 4.1 Rumusan dalam pasal tidak dijelaskan secara tegas dalam hal<br />
apakah pasal ini turut mencakup pemaksaan perkawinan atau tidak.<br />
Rekomendasi 4.1 Meminta penjelasan yang tegas terkait rumusan pasal<br />
288, apakah termasuk ke dalam pemaksaan perkawinan atau tidak.<br />
Pasal 288 KUHP berbunyi:<br />
190