29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

TINJAUAN HUKUM FORMIL<br />

MENGENAI KEKERASAN SEKSUAL<br />

Oleh: Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri<br />

Sultan Syarif Kasim Riau<br />

A. Latar Belakang<br />

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia<br />

Indonesia seutuhnya dan seluruhnya dengan Pancasila sebagai dasar.<br />

Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruhnya, bermakna<br />

bahwa pembangunan tersebut mencakup pembangunan jasmani dan<br />

rohani atau lahir dan batin. Hal ini juga tersirat dalam lirik lagu<br />

kebangsaan “Indonesia Raya”. Jiwa dan badan, rohani dan jasmani<br />

merupakan satu kesatuan utuh pada diri manusia yang dapat dibedakan<br />

tetapi tak dapat dipisahkan.<br />

Dengan demikian, pembangunan manusia Indonesia seutuhnya<br />

dimaksudkan bahwa pembangunan jiwa dan pembangunan badan,<br />

dilakukan serentak atau bersamaan. Berkenaan dengan “pembangunan<br />

manusia Indonesia seutuhnya”, Bab IV huruf B butir 1 GBHN<br />

merumuskan antara lain yaitu: yang pertama, menumbuhkan sikap dan<br />

tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka<br />

meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan<br />

kesejahteraan lahir batin yang selaras, adil, dan merata.<br />

Kesejahteraan lahir batin tidak terlepas dari semua aspek<br />

kehidupan penghidupan manusia termasuk rasa aman dan tenteram yang<br />

dapat dicapai jika kesadaran masyarakat terhadap kewajiban dan<br />

menghargai hak orang lain telah dipahami dan dihayati sehingga<br />

penegakan hukum dan keadilan berdasarkan kebenaran telah merupakan<br />

kebutuhan bersama, kebutuhan seluruh anggota masyarakat.<br />

B. Pelaksanaan Hukum Formil Mengenai Kekerasan Seksual<br />

Menurut Enchede-Hijder yang meninjau hukum pidana sebagai<br />

objek studi, pengertian hukum pidana dapat dibagi menjadi dua bagian<br />

yaitu hukum pidana materiil dan hukum pidana formil. Hukum pidana<br />

materiil berarti isi atau substansi hukum pidana. Disini hukum pidana<br />

bermakna abstrak atau dalam keadaan diam. Hukum pidana formil atau<br />

hukum acara pidana bersifat nyata atau konkret. Disini kita lihat hukum<br />

pidana dalam keadaan bergerak, atau dijalankan atau berbeda dalam<br />

suatu proses, oleh karena itu disebut juga hukum acara pidana. 1<br />

1 Leden Marpaung, Asas Teori Praktik Hukum Pidana, (Jakarta:Sinar<br />

Grafika, 2005), hlm. 2.<br />

54

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!