29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

PELAKSANAAN FUNGSI PENANGANAN HUKUM<br />

TERHADAP KORBANKEKERASAN SEKSUAL DI JAKARTA<br />

Oleh: Fakultas Hukum Universitas Indonesia<br />

Abstrak<br />

Penegakan hukum dalam proses pidana meliputi rangkaian proses yang<br />

panjang dan tidak luput diantaranya adalah penanganan korban.<br />

Kekerasan seksual menimbulkan akibat yang berdampak pada<br />

kesehatan fisik dan mental korban. Akan tetapi, pengalaman yang<br />

dilewati korban kekerasan seksual ini belum dipahami dengan baik oleh<br />

penegak hukum, termasuk polisi sehingga dalam proses penyidikan<br />

tersebut, korban seringkali merasa terdiskriminasi. Tulisan ini<br />

membahas berbagai bentuk penanganan korban secara umum maupun<br />

korban kekerasan seksual pada khususnya yang dikenal dalam<br />

peraturan perundang-undangan di Indonesia. Dibahas juga pada<br />

tulisan ini sejumlah contoh kasus yang menunjukkan perilaku polisi<br />

dalam penanganan korban kekerasan seksual yang kemudian dianalisis<br />

apakah perilaku polisi dalam menangani korban sudah sesuai dengan<br />

perspektif korban dan juga penilaian terhadap efektivitas instrumen<br />

hukum terkait yang berlaku.<br />

A. Latar Belakang<br />

Tahun 2013 dinyatakan sebagai tahun darurat kekerasan seksual<br />

terhadap anak, dari 2.637 laporan kasus kekerasan diterima oleh Komisi<br />

Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), 62% diantaranya<br />

merupakan kasus kekerasan seksual. 1 Data lain yang dikumpulkan oleh<br />

Komisi Nasional Perempuan pun menunjukkan peningkatan kasus<br />

kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia. Dalam catatannya selama<br />

tahun 1998-2011, 93.360 dari 400.939 kasus kekerasan terhadap<br />

perempuan yang dilaporkan merupakan kekerasan seksual. 2 Angka pada<br />

statistik pun belum cukup merepresentasikan dengan baik banyaknya<br />

kasus kekerasan seksual yang secara nyata terjadi di masyarakat.<br />

Korban kekerasan seksual berbeda halnya dengan korban tindak<br />

kekerasan lainnya, seringkali dianggap sebagai catatan hitam bagi<br />

masyarakat, termasuk keluarganya sendiri. Reluktansi masyarakat dan<br />

proses hukum yang berlarut-larut membungkam korban kekerasan<br />

seksual untuk menyuarakan ketidakadilan yang dialaminya. Pada<br />

1 Komnas Perempuan, Siaran Pers Resital Persembahan ananda untuk<br />

Perempuan Indones, diakses dari http://www.komnasperempuan.or.id/2014/<br />

09/siaran-pers-resital-persembahan-ananda-untuk-perempuan-indonesia/<br />

2 Ibid.<br />

104

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!