29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

1/3 (sepertiga) tersebut dilakukan apabila perbuatan sebagaimana<br />

yang disebutkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 4 dilakukan<br />

terhadap anak.<br />

D. Kekurangan yang Terdapat dalam Pengaturan Mengenai<br />

Kekerasan Seksual terhadap Anak di Indonesia<br />

a) Penggunaan istilah kekerasan seksual tidak diikuti oleh penjelasan<br />

mengenai kriteria-kriteria perbuatan yang terkategori sebagai<br />

kekerasan seksual terhadap anak:<br />

Pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang<br />

Perlindungan Anak, tidak disebutkan definisi kekerasan<br />

seksual. Dalam undang-undang tersebut hanya mencantumkan<br />

perbuatan yang masuk kategori kekerasan seksual, yaitu<br />

persetubuhan dengan anak sebagaimana diatur dalam pasal 81<br />

UU Perlindungan Anak.Perbuatan-perbuatan lainnya seperti<br />

tindakan mengeksploitasi anak secara ekonomi dan/atau seksual<br />

tidak secara eksplisit dikatakan sebagai kekerasan seksual.<br />

Begitu pula tindakan pelecehan atau perbuatan tidak senonoh<br />

kepada anak juga bukan merupakan bagian dari kekerasan<br />

seksual karena tindakan pelecehan atau perbuatan tidak senonoh<br />

kepada anak termasuk dalam pengertian frasa “perlakuan salah”<br />

yang juga terpisah dari frasa “anak korban kekerasan baik fisik<br />

dan/atau mental”, seperti yang dijelaskan pada bagian<br />

penjelasan pasal 13 ayat (1) huruf f berikut ini: “Perlakuan<br />

salah lainnya, misalnya tindakan pelecehan atau perbuatan<br />

tidak senonoh kepada anak.”<br />

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan<br />

Kekerasan Dalam Rumah Tanggalebih terspesifikasi. Pada<br />

pasal 8 UU KDRT terdapat penjelasan mengenai pengertian<br />

kekerasan seksual beserta pengelompokan tindakan yang masuk<br />

kriteria kekerasan seksual, namun ruang lingkup keberlakuan<br />

kekerasan seksual terhadap anak dalam UU KDRT sangat<br />

sempit karena hanya terbatas dalam lingkup rumah tangga saja.<br />

Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan<br />

Tindak Pidana Perdagangan Orangmemang tidak mengenal<br />

istilah kekerasan seksual tetapi terdapat istilah seperti<br />

eksploitasi dan eksploitasi seksual yang maknanya merujuk<br />

pada kekerasan seksual.<br />

b)Ketidaksesuaian ancaman pidana dengan delik kekerasan seksual<br />

terhadap anak<br />

<br />

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan<br />

Anak pada pasal 88 disebutkan bahwa: “Setiap orang yang<br />

mengeksploitasi ekonomi atau seksual anak dengan maksud<br />

untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, dipidana<br />

dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun<br />

35

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!