prosidingshn2014
prosidingshn2014
prosidingshn2014
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Simposium Hukum Nasional 2014<br />
4 orang mengalami penganiayaan seksual. 7 orang meninggal karena<br />
ditembak dan dibunuh, 11 orang ditangkap/diculik dan dihilangkan, 22<br />
orang mengalami intimidasi, penggeledahan paksa dan perampasan<br />
harta bendanya, 50 orang mengalami penganiayaan fisik dan 5 orang<br />
diantaranya diintimidasi, di geledah secara paksa dan dibakar<br />
rumahnya. Umumnya seorang korban tidak hanya mendapat satu bentuk<br />
atau jenis kekerasan.Alasan pembenaran yang dipakai adalah korban<br />
dianggap atau dituduh sebagai anggota inong balee, simpatisan GAM,<br />
melindungi atau memberi makanan pada GAM, dekat dengan pihak<br />
TNI/POLRI, sebagai mata-mata TNI/POLRI. Tetapi dari 135 kasus<br />
tersebut, 46 orang bahkan tidak ada alasan pembenar, kenapa mereka<br />
mendapat kekerasan. 2<br />
Dalam kajian standar internasional, dalam pemenuhan hak bagi<br />
perempuan korban kekerasan, harus diimplementasikan oleh tiga<br />
lapisan berikut, diantaranya:<br />
1. Negara<br />
Hukum dalam negeri seharusnya dapat mengambil nilai-nilai yang<br />
positif dari hukum internasional yang sekiranya dapat diterapkan<br />
dalam hukum nasional. Walaupun tentunya harus ada<br />
pertimbangan-pertimbangan lebih lanjut dalam mengubah hukum<br />
nasional ini. Begitu pula dalam hal hak asasi manusia, negara harus<br />
mengadopsi kerangka hak asasi manusia sesuai dengan standar<br />
hukum internasional dalam reformasi hukum dan kebijakan untuk<br />
melindungi warga negaranya dari tindak pelanggaran dan<br />
kekerasan. Keinginan politik pemegang kekuasaan memegang arti<br />
penting dalam reformasi ini.<br />
2. Keluarga dan Komunitas<br />
Negosiasi kebudayaan adalah kunci keberhasilan transformasi di<br />
tingkat komunitas dan keluarga. Perlu ada ruang-ruang diskusi bagi<br />
setiap orang untuk terlibat aktif dalam membicarakan nilai-nilai<br />
kebudayaan. Budaya adalah milik semua sehingga masing-masing<br />
individu di dalamnya berhak untuk menyuarakan pendapatnya.<br />
Budaya pun tidak pernah dimaksudkan untuk menindas satu<br />
kelompok demi kepentingan kelompok lain. Bila ruang-ruang<br />
diskusi ini dibuka dimana Negara dan masyarakat sipil dapat<br />
bekerja sama untuk terus mencari solusi, maka akan diperoleh hasil<br />
yang sangat memuaskan yaitu penghapusan aspek-aspek negatif<br />
dari budaya yang meminggirkan kelompok-kelompok marginal<br />
dalam masyarakat. Antara lain kelompok perempuan.<br />
3. Individu<br />
2 Komnas Perempuan,Perjalanan Perempuan Indonesia Menghadapi<br />
Kekerasan, (Jakarta: Publikasi Komnas Perempuan, 2004).<br />
164