prosidingshn2014
prosidingshn2014
prosidingshn2014
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Simposium Hukum Nasional 2014<br />
Langkah-langkah kongkrit yang harus dilakukan dalam upaya<br />
pencegahan dan perlindungan hukum bagi korban kekerasan seksual<br />
pada anak di bawah umur:<br />
1) Memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat oleh<br />
mahasiswa di Kota Banjarmasin terkait dengan urgensi<br />
pencegahan dan perlindungan hukum bagi korban dibawah umur<br />
bekerja sama dengan lembaga konsultasi dan bantuan hukum<br />
universitas lambung Mangkurat (LKBH Unlam) Banjarmasin dan<br />
komisi nasional perlindungan anak;<br />
2) Membentuk forum kajian dan advokasi dibidang pencegahan dan<br />
perlindungan hukum bagi korban kekerasan seksual di bawah umur<br />
tingkat mahasiswa di Kota Banjarmasin sebagai upaya untuk<br />
membantu pemerintah kota dalam bidang ini;<br />
3) Membentuk posko-posko pengaduan kasus kekerasan seksual di<br />
bawah umur di pelosok-pelosok kota Banjarmasin bekerjasama<br />
dengan pemerintah daerah dan warga sekitar.<br />
E. Kesimpulan dan Saran<br />
Dari pemaparan diatas kami berkesimpulan antara lain:<br />
1. Pencegahan terhadap kekerasan seksual pada anak dibawah umur<br />
dapat dilakukan dengan beberapa upaya salah satunya adalah<br />
melalui peningkatan peran dan tanggung jawab orang tua.<br />
Tanggung jawab orang tua yaitu melindungi anak-anak dari tindak<br />
kekerasan seksual. Selain pencegahan melalui peningkatan peran<br />
dan tanggung jawab orang tua, peran dan koordinasi antara<br />
lembaga-lembaga sosial masyarakat lain seperti sekolah dan<br />
masyarakat serta Lembaga Perlindungan Anak juga dibutuhkan<br />
untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan seksual pada anak<br />
dibawah umur.<br />
2. Memberdayakan peran masyarakat dalam rangka pencegahan dan<br />
perlindungan hukum bagi korban kekerasan seksual pada anak di<br />
Kota Banjarmasin.<br />
3. Selain pencegahan melalui hal-hal tersebut diatas maka harus<br />
diketahui bahwa faktor utama terjadinya kasus kekerasan seksual<br />
adalah karena kurangnya pembelajaran moral atau faktor agama.<br />
Dalam artian seseorang yang taat melaksanakan ajaran agama<br />
maka dia mempunyai kendali dan pegangan dalam kehidupan<br />
sehari-hari, sehingga tidak mudah terpengaruh untuk melakukan<br />
tindak pidana termasuk tindak kekerasan seksual terhadap anak di<br />
bawah umur.<br />
Dari pemaparan diatas kami memberikan saran anatara lain :<br />
1. Perlunya sinergisitas antara elemen-elemen yang ada seperti<br />
keluarga, masyarakat, sekolah, lembaga perlindungan anak, dalam<br />
upaya penumpasan kekerasan seksual pada anak;<br />
143