prosidingshn2014
prosidingshn2014
prosidingshn2014
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Simposium Hukum Nasional 2014<br />
Karena itu, diperlukan peranan Pemeirntah melalui programprogram<br />
kementerian terkait untuk membangun pola pikir yang dapat<br />
meluruskan mengenai sikap, perilaku dan kemartabatan janda. Mereka<br />
harus digambarkan sesuai dengan keadaan yang umum terjadi, bahwa<br />
mereka adalah perempuan yang rela berkorban demi kelangsungan<br />
hidup anak-anak, bertekad dan berupaya mengantar anak-anak<br />
bersekolah ke jenjang penidikan yang tinggi sehingga mampu mencapai<br />
kedudukan terhormat untuk membawa nama keluarga. Untuk itu tidak<br />
jarang para janda hidup tanpa menikah lagi dan tidak tergiur oleh<br />
tawaran laki-laki yang meminang mereka. Tidak juga mereka umumnya<br />
suka menjadi simpanan orang, kecuali terpaksa atau karena memang<br />
memiliki sifat-sifat khusus untuk menyakiti orang lain dan egoistis.<br />
Masyarakat bertanggungjawab untuk melindungi citra para<br />
janda, terutama yang muda dan cantik, dan tidak boleh justru<br />
masyarakat menjadi penyebab dari lunturnya kehormatan dan sikap<br />
tegar dari para janda sehingga akhirnya terjerumus ke dalam perbuatan<br />
salah atau kenistaan.<br />
Dominasi budaya patriarki dan pandangan tentang penyerangan<br />
seksual terhadap perempuan sebagai upaya menunjukkan dominasi<br />
status dan peranan jenis kelamin laki-laki, di dalam kehidupan seharihari<br />
di sekitar kita sering terwujud dalam berbagai sikap dan perilaku<br />
yang tidak atau kurang menghormati dan melindungi kaum perempuan,<br />
sehingga memberikan resiko terhadap keamanan dan kenyamanan<br />
hidupnya.<br />
Di dalam kehidupan keluarga, tantangan kehidupan yang makin<br />
kompleks di masa kini sebenarnya justru membutuhkan kerjasama<br />
antaranggota keluarga untuk bersama-sama menyongsong hari depan<br />
yang diaharapkan akan membawa kebaikan dan keberuntungan. Namun<br />
kemajuan iptek dan media tidak selalu memberikan dampak baik,<br />
melainkan juga dampak buruk yang di antaranya terwujud dari makin<br />
rapuhnya perasaan kebersamaan antarwarga keluarga yang semula<br />
bersifat erat dan akrab. Dengan kata lain, kemajuan iptek dan<br />
informatika dapat menjadi dinding pemisah dari komunikasi antara para<br />
anggota keluarga yang semula memiliki lebih banyak kepedulian,<br />
perasaan kebersamaan dan kegiatan kerjasama dalam kehidupan<br />
keluarga dan kehidupan bermasyarakat.<br />
Kesenjangan pengetahuan mengenai teknologi dan sarana<br />
komunikasi modern yang diwakili oleh gadget dengan berbagai bentuk<br />
dan teknologinya, telah cenderung “memisahkan” generasi tua dan<br />
generasi muda, sehingga jika generasi tua tidak mampu mengikuti<br />
11