prosidingshn2014
prosidingshn2014
prosidingshn2014
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Simposium Hukum Nasional 2014<br />
bahas secara khusus dan terjadi di dalam masyarakat adalah tindak<br />
pidana pemerkosaan. 2<br />
Wirjono Prodjodikoro dalam bukunya yang berjudul Kejahatankejahatan<br />
Melanggar Kesopanan, kata zeden dalam titel asli Bab XIV<br />
buku ke-II dan Bab VI buku ke-III Kitab Undang-undang Hukum<br />
Pidana, yang ditulis beliau dengan kata yang sama yakni kesopanan,<br />
maka kesopanan dapat dibagi kedalam dua bidang, yaitu: 3<br />
1. Kesopanan di bidang kesusilaan (disebut zedelijkheid), dan<br />
2. Kesopanan di luar bidang kesusilaan (disebut zeden).<br />
Arti kesopanan yang dimaksud itu lebih luas dari kata<br />
kesusilaan, karena kesusilaan adalah bagian dari kesopanan. Namun<br />
kenyataannya, para ahli hukum kita menggunakan dua istilah, yaitu<br />
kesusilaan dan kesopanan sebagai salinan dari kata zeden dalam judul<br />
titel XVI buku II dan titel VI buku III Kitab Undang-undang Hukum<br />
Pidana. 4 Kejahatan kesopanan di bidang kesusilaan adalah kejahatan<br />
kesopanan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah<br />
seksual, atau disebut kejahatan kesusilaan. Tindak pidana perkosaan ini<br />
termasuk ke dalam salah satunya. 5<br />
Tb. Ronny Rahman Nitibaskara (Guru Besar Kriminologi<br />
Universitas Indonesia), mengatakan: 6<br />
“Terdapat tiga faktor tindak kekerasan seksual terhadap anak<br />
bisa terjadi. Pertama, pelaku menderita penyimpangan seksual<br />
(pedofilia), bahkan ada yang melakukan mutilasi (sadism).<br />
Kedua, pelaku penderita psikopat, sehingga sulit disembuhkan<br />
dan tidak akan pernah menyesali perbuatannya. Ketiga, pelaku<br />
sedang melakukan ritual ilmu hitam dengan syarat harus<br />
melakukan hubungan seks dengan anak dibawah umur. Dari<br />
ketiga faktor tersebut, masalah utama adalah lemahnya<br />
perlindungan terhadap anak baik dari orang tua, keluarga,<br />
lingkungan, dan terakhir adalah pemerintah”.<br />
Kasus kekerasan seksual seringkali melibatkan pelaku yang<br />
sebelumnya telah dikenal oleh korban, atau dengan kata lain merupakan<br />
2 Leden Marpaung, Kejahatan Terhadap Kesusilaan dan Masalah<br />
Prevensinya, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004), hlm. 64.<br />
3 Adami Chazawi, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, (Jakarta: PT<br />
Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 4.<br />
4 Ibid.<br />
5 Ibid, hlm. 5.<br />
6 Website Komisi Perlindungan Anak Indonesia,Jakarta, 15 Agustus<br />
2014, Indonesia Darurat Kejahatan Seksual Anak, http://www.kpai.go.id/<br />
berita/indonesia-darurat-kejahatan-seksual-anak/, diakses pada tanggal 10<br />
September 2014.<br />
78