29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

kurangnya perlindungan yang diberikan terhadap korban pemerkosaan yang<br />

berjenis kelamin laki-laki.<br />

Perkosaan yang diatur dalam KUHP pasal 285 sampai dengan 287<br />

hanya membatasi perkosaan sebagai persetubuhan dengan kekerasan atau<br />

ancaman kekerasan yang dilakukan laki-laki terhadap perempuan di luar<br />

perkawinan.<br />

Selain itu, KUHP dan peraturan lainnya di Indonesia belum<br />

mengakomodasi bentuk perkosaan yang dilakukan laki-laki dewasa<br />

terhadap laki-laki dewasa. KUHP hanya membatasi kekerasan seksual<br />

antara laki-laki dewasa terhadap laki-laki di bawah umur (bahkan dianggap<br />

bukan sebagai perkosaan, melainkan pencabulan), seperti yang tercantum<br />

dalam pasal 292 KUHP yang berbunyi:<br />

“Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang belum<br />

dewasa dari jenis kelamin yang sama, sedang diketahuinya atau patut harus<br />

disangkanya hal belum dewasa itu, dihukum penjara selama-lamanya lima<br />

tahun.”<br />

Namun, selain KUHP, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang<br />

Perlindungan Anak juga sudah memberikan perlindungan khusus bagi<br />

anak-anak yang mengalami kekerasan secara seksual.<br />

Bentuk perkosaan yang dilakukan perempuan terhadap laki-laki juga<br />

belum diatur dalam KUHP maupun peraturan lainnya. Dalam KUHP dan<br />

RUU KUHP selalu ditekankan bahwa yang menjadi pelaku adalah laki-laki<br />

dan korbannya adalah perempuan. Padahal, kasus tersebut pernah<br />

ditemukan di Indonesia, salah satunya kasus seorang Ibu RT di Bengkulu<br />

yang memperkosa 6 pria remaja. Ibu RT tersebut akhirnya terbukti secara<br />

sah dan meyakinkan telah melakukan persetubuhan terhadap anak yang<br />

masih di bawah umur sebagaimana diatur pada Pasal 81 ayat 2 UU Nomor<br />

23 tahun 2002 dan divonis 8 tahun penjara. 11<br />

Meskipun tampaknya perkosaan antara laki-laki dewasa terhadap lakilaki<br />

dewasa dan perempuan terhadap laki-laki tidak mungkin terjadi, pada<br />

kenyataannya kasus tersebut terjadi dalam masyarakat. Namun, banyak<br />

yang tidak terlaporkan karena stigma dan mitos yang berkembang di<br />

masyarakat tentang perkosaan. Di luar negeri, beberapa kasus tersebut<br />

mulai banyak terekspos dan dilaporkan.<br />

2. PASAL 286<br />

Poin 2.1 Tidak adanya ketentuan yang jelas mengenai perbuatan<br />

bersetubuh.<br />

Rekomendasi 2.1 Menentukan penjelasan mengenai perbuatan bersetubuh<br />

dalam pasal tersebut.<br />

11 Hery H. Winarno, “Ibu RT Cabul di Bengkuli Divonis 8 Tahun Penjara”,<br />

diakses dari http://www.merdeka.com/peristiwa/ibu-rt-cabul-di-bengkulu-divonis-8-<br />

tahun-penjara.html pada 20 Juli 2014.<br />

187

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!