29.06.2015 Views

prosidingshn2014

prosidingshn2014

prosidingshn2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Simposium Hukum Nasional 2014<br />

Namun pada prakteknya terdapat beberapa kekurangan terkait<br />

penanganan kasus tersebut, yaitu:<br />

i. Ketiga instansi tersebut bekerja masing-masing dengan programnya<br />

yang berbeda-beda.<br />

ii. Khusus untuk UPTD, khususnya UPTD SKB/BPKB (Balai<br />

Pengembangan Kegiatan Belajar) lebih bergerak kepada<br />

penanganan korban anak.<br />

iii. Tidak adanya rekomendasi dari polisi/hakim (penegak hukum)<br />

mengenai rekomendasi selanjutnya untuk korban, sehingga korban<br />

cenderung tidak mengetahui program tersebut sama sekali.<br />

Terkait perlindungan hukum yang terdapat sekarang ini sudah<br />

diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan termasuk juga<br />

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak<br />

Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Negara Nomor 1<br />

Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan<br />

Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, yang secara<br />

tertulis menjelaskan terkait standar pelayanan minimal. Dapat dikatakan<br />

secara tertulis terdapat dan dimungkinkan untuk perlindungan hukum<br />

secara medis, pelayanan terpadu, rehabilitasi, dan reintegrasi sosial.<br />

Namun gap terbesar dari SPM ini adalah tiadanya keterkaitan langsung<br />

antara proses layanan UPT dan penyelidikan di bawah Kepolisian.<br />

Padahal SPM telah menegaskan bahwa pengulangan keterangan korban<br />

sangat berpengaruh pada dampak psikologis perempuan korban<br />

kekerasan. Adalah benar bahwa SOP mengenai layanan kesehatan<br />

menyediakan layanan komprehensif untuk perempuan korban kekerasan<br />

seksual, namun pedoman SPM berfokus pada memberikan panduan<br />

„pemulihan psikologis‟ semata dan belum memasukkan „pengambilan<br />

data untuk kepentingan penyidikan‟. Hal ini merupakan akibat dari<br />

penulisan SPM tidak langsung ditempatkan pada konteks reformasi<br />

hukum dan kebijakan untuk layanan terpadu. 10 Belum lagi ekonomi<br />

menjadi alasan seseorang mendapat layanan yang baik karena uang<br />

tidak pernah berbohong, seringkali bagi korban kekerasan seksual yang<br />

memiliki kekurangan dalam ekonomi maka mendapat pelayanan yang<br />

10 Komnas Perempuan, SPM: SOP Layanan, Standar Pembiayaan, dan<br />

Pedoman Sistem Pencatatan Data Kekerasan, diakses dari<br />

http://www.komnasperempuan.or.id/keadilanperempuan/index.php?option=co<br />

m_content&view=article&id=83%3Astandar-pelayanan-minimal-peluangdan-tantangan-layanan-terpadu-untuk-perempuan-korbankekerasan&catid=41%3Atulisan-lain&Itemid=97<br />

154

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!