25.03.2015 Views

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

— Democracy Project —<br />

tang pembaharuan di kalangan umat Islam Indonesia banyak<br />

menganalisa Masyumi dari segi politik dan sosiologi dan dalam<br />

batas-batas ilmu pengetahuan telah mengemukakan kritik-kritiknya.<br />

Saya kira sikap kritis dimulai pada saat orang<br />

mampu menempatkan apa yang dirasa merupakan sebagian<br />

dari dirinya dalam suatu jarak, sebagai obyek observasi semata-mata<br />

walau buat sementara. Sikap tak mau menerima mitos.<br />

Masyumi berlanjut sampai sekarang pada kedua orang itu dan<br />

perbedaan berpikir makin jauh setelah Mukti Ali kembali dari<br />

Canada-Mukti Ali kembali banyak mengemukakan <strong>pemikiran</strong><strong>pemikiran</strong><br />

yang lain sama sekali – dan Deliar Noer terlibat dalam<br />

pertentangan dengan Natsir ketika Deliar Noer mencoba<br />

membentuk Partai Demokrasi Islam pada 1966 bersama Bung<br />

Hatta dengan cita-cita dan program yang jauh berbeda dengan<br />

Masyumi. Perlu diketahui bahwa Deliar Noer adalah bekas ketua<br />

Umum PB HMI sedang Mukti Ali bekas aktivis PII.<br />

Dan siapakah Sularso? Dia adalah mahasiswa fakultas<br />

Pedagogik Universitas Gajah Mada ketika memegang Ketua<br />

Umum HMI Yogyakarta tahun 1961. Di zaman kepemimpinnya,<br />

pertentangan dengan tokoh-tokoh Masyumi di Yogya cukup<br />

hebat sehingga dia merupakan orang yang sangat tidak<br />

disukai oleh orang-orang semisal A.R. Baswedan. Fikiran-fikirannya<br />

sangat berbeda dengan orang-orang Masyumi dalam menilai<br />

keadaan atau memasang cita-cita, seperti sikap terhadap<br />

penguasa waktu itu, sikap pada Pancasila dan sebagainya. Bagi<br />

saya Larso adalah orang pertama di HMI yang merintis jalan<br />

baru bagi HMI dalam <strong>pemikiran</strong>-<strong>pemikiran</strong>. Perintis tidak perlu<br />

berarti yang paling cerdas, atau tidak henti-hentinya merintis.<br />

Rintisannya banyak dikembangkan dan disempurnakan oleh<br />

Ikhtiar Menjawab Masalah Keagamaan 143

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!