25.03.2015 Views

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

— Democracy Project —<br />

dianggap selesai pada awal 1968. Ini mengingat heterogenitas<br />

peserta diskusi. Di kalangan Islam lainnya ide ini sangat mengejutkan.<br />

Ketika Oktober 1967 dilangsungkan training bersama<br />

organisasi-organisasi Islam yang bergabung dalam Amal<br />

Muslimin DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), dan saya sebagai<br />

wakil HMI sempat berbicara masalah ini, reaksi masalah<br />

peserta yang lain cukup keras. Kedudukan Mukti Ali sebagai<br />

pembimbing diskusi limited group adalah sebagai penjembatan<br />

antara macam-macam pikiran. Dia selalu merangsang pikiran,<br />

memperjelas problem, tapi sekaligus memperlunak rumusanrumusan<br />

yang dianggap terlampau keras.<br />

Tentang ide modernisasi, pada akhir 1967 boleh dikata sudah<br />

beres atau rata diterima di pimpin HMI Jateng/Yogya tetapi<br />

dengan sedikit banyak kewaspadaan pada bahaya westernisasi-sekularisasi<br />

pada beberapa orang termasuk saya dan Dawam<br />

dengan pondasi yang berbeda-beda. Demikian juga Larso, Djoko<br />

yang kerap ke Yogya. Yang menerima modernisasi tanpa sedikit<br />

pun kekuatiran adalah Djohan dan Manshur. Sebelum itu,<br />

misalnya pada pertengahan 1967 saya memberi prasaran tentang<br />

modernisasi di muka pengurus Cabang Yogya, diingatkan<br />

seorang anggota PB HMI dari Jakarta supaya jangan pakai kata<br />

modernisasi walaupun isi prasaran saya diterima. Saya baru<br />

bilang ketakutan atau kekuatiran pada sekularisasi westernisasi<br />

pada pertengahan 1968 dan menganggap sekularisasi sebagai<br />

suatu keharusan pada awal 1969. Djohan sendiri baru secara<br />

terbuka dan formal mempropagandakan sekularisasi pada Februari<br />

1969 di suatu training HMI di Kaliurang di mana kemudian<br />

dia banyak menerima cacimaki dan dianggap “tidak pan-<br />

Ikhtiar Menjawab Masalah Keagamaan 147

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!